**Menguak Komitmen Para Pendiri Bangsa dalam Merumuskan Pancasila** **
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan hasil pemikiran dan perjuangan para pendiri bangsa. Dalam merumuskan Pancasila, para pendiri bangsa memiliki komitmen pribadi yang kuat, tercermin dalam semangat persatuan, pengorbanan pribadi, dan rasa memiliki bangsa Indonesia. Namun, jiwa dan semangat komunisme bukanlah ciri khas komitmen para pendiri bangsa dalam merumuskan Pancasila. Mengapa komunisme tidak menjadi ciri khas komitmen para pendiri bangsa? * Pancasila sebagai ideologi terbuka: Pancasila dirancang sebagai ideologi terbuka yang mengakomodasi berbagai aliran pemikiran, namun tetap berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Komunisme, dengan ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, tidak dapat diterima sebagai bagian dari dasar negara. * Perjuangan melawan penjajahan: Para pendiri bangsa berjuang melawan penjajahan untuk mencapai kemerdekaan dan membangun negara yang merdeka dan berdaulat. Komunisme, dengan ideologi yang berfokus pada perjuangan kelas, tidak sejalan dengan tujuan perjuangan para pendiri bangsa. * Pemilihan nilai-nilai luhur: Para pendiri bangsa memilih nilai-nilai luhur seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia sebagai dasar negara. Nilai-nilai ini mencerminkan cita-cita bangsa Indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai moral dan spiritual. Kesimpulan:** Komitmen para pendiri bangsa dalam merumuskan Pancasila tercermin dalam semangat persatuan, pengorbanan pribadi, dan rasa memiliki bangsa Indonesia. Komunisme, dengan ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, tidak menjadi ciri khas komitmen para pendiri bangsa. Pancasila sebagai ideologi terbuka, namun tetap berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, menjadi pondasi kuat bagi kemajuan dan kejayaan bangsa.