Sejarahologi: Dari Filsafat Sosial ke Ilmu yang Berdiri Sendiri
Sosiologi, sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat, telah mengalami perjalanan panjang dan kompleks. Mulai dari awalnya sebagai bagian dari filsafat sosial, sosiologi berkembang menjadi disiplin ilmiah yang khusus. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah perkembangan sosiologi, mulai dari awalnya sebagai studi tentang norma-norma sosial hingga menjadi ilmu yang berdiri sendiri. Pada awalnya, sosiologi adalah bagian dari filsafat sosial, yang membahas berbagai aspek masyarakat. Namun, pembahasan tersebut masih bersifat umum dan tidak spesifik. Dalam perkembangan selanjutnya, cakupan pembahasan mulai meluas ke norma-norma sosial dan tatanan kehidupan yang diharapkan oleh masyarakat. Studi baru tentang masyarakat ini disebut sosiologi. Menurut Brigette Berger dan Peter L. Berger (dalam Sunarto, 2004), sosiologi berkembang menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena adanya ancaman terhadap tatanan sosial yang selama ini dianggap seharusnya diterima. L. Laeyendecker (dalam Sunarto, 2004) mengidentifikasi ancaman tersebut meliputi Revolusi Industri dan Revolusi Prancis, kapitalisme pada akhir abad ke-18 dan 19, perubahan sosial dan politik akibat gerakan reformasi yang dicetuskan oleh Martin Luther, dan lain-lain. Revolusi Industri dan Revolusi Prancis adalah dua peristiwa penting yang memainkan peran penting dalam perkembangan sosiologi. Revolusi Industri membawa perubahan signifikan dalam cara orang bekerja dan hidup, sementara Revolusi Prancis mengancam tatanan sosial yang ada dan memunculkan gerakan sosial dan politik baru. Kapitalisme, yang muncul pada akhir abad ke-18 dan 19, juga memainkan peran penting dalam perkembangan sosiologi. Dengan munculnya kapitalisme, ada perubahan sosial dan politik yang signifikan, termasuk munculnya kelas pekerja dan perubahan dalam hubungan antara kelas sosial. Gerakan reformasi, yang dicetuskan oleh Martin Luther, juga memainkan peran penting dalam perkembangan sosiologi. Gerakan ini mengancam tatanan sosial yang ada dan memunculkan perubahan sosial dan politik baru, termasuk munculnya gereja Protestan dan perubahan dalam hubungan antara gereja dan negara. Sejarah sosiologi adalah perjalanan panjang dan kompleks yang melibatkan perkembangan dari filsafat sosial menjadi ilmu yang berdiri sendiri. Dengan adanya ancaman terhadap tatanan sosial yang dianggap seharusnya diterima, sosiologi berkembang menjadi disiplin ilmiah yang khusus yang mempelajari norma-norma sosial, tatanan kehidupan yang diharapkan oleh masyarakat, dan perubahan sosial dan politik.