Persamaan Masyarakat Islam Indonesia dengan Islam di Sumatra pada Abad ke-13 M
Pendahuluan: Sejarawan Iloesein Djajaningrat mengungkapkan persamaan antara masyarakat Islam Indonesia dengan Islam di Sumatra pada abad ke-13 M. Artikel ini akan menyoroti beberapa aspek persamaan tersebut. Bagian: ① Peringatan 10 Muharram di Sumatra dan Iran: Di Sumatra, peringatan ini dilakukan dengan upacara keranda yang disebut keranda Husain di sungai. Di Iran (Persia), peringatan ini dilakukan oleh umat Muslim Syiah dengan upacara yang serupa. ② Kesamaan konsep dengan Al-Hallaj: Masyarakat Islam Indonesia pada abad ke-13 M memiliki kesamaan konsep dengan Al-Hallaj, seorang tokoh sufi terkenal. Konsep-konsep ini mempengaruhi pemikiran dan praktik keagamaan masyarakat Islam Indonesia. ③ Penggunaan istilah bahasa Arab: Masyarakat Islam Indonesia pada abad ke-13 M menggunakan istilah bahasa Arab untuk tanda-tanda bunyi seperti dhammah. Hal ini menunjukkan pengaruh bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Islam Indonesia. ④ Persamaan dalam praktik ibadah: Terdapat persamaan dalam praktik ibadah antara masyarakat Islam di Gresik dan Malik Al-Ashtar di Gujarat. Hal ini menunjukkan adanya hubungan dan pertukaran budaya antara kedua wilayah tersebut. Kesimpulan: Persamaan masyarakat Islam Indonesia dengan Islam di Sumatra pada abad ke-13 M dapat dilihat dari peringatan 10 Muharram, kesamaan konsep dengan Al-Hallaj, penggunaan istilah bahasa Arab, dan persamaan dalam praktik ibadah. Hal ini menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh antara masyarakat Islam di berbagai wilayah.