Dampak Peningkatan Jumlah Penduduk Terhadap Lingkungan dan Deforestasi di Indonesi
Peningkatan jumlah penduduk di bumi setiap tahunnya telah mencapai angka yang mengkhawatirkan. Jika angka ini tidak dapat ditekan, maka permukaan bumi akan dipenuhi oleh manusia. Dengan kecepatan pertumbuhan penduduk saat ini, diperkirakan jumlah penduduk di bumi akan mencapai angka 9,7 milyar jiwa pada tahun 2050 (unorg). Dampak dari peningkatan jumlah penduduk ini sangat signifikan terhadap lingkungan. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah deforestasi atau perambahan hutan. Di Indonesia, deforestasi masih terjadi hingga saat ini. Alih fungsi lahan yang semula merupakan daerah resapan air berubah menjadi lahan perkebunan sawit, yang meningkatkan aliran permukaan atau run off. Akibatnya, banjir dan kekeringan terjadi silih berganti di seluruh penjuru negeri. Selain itu, lahan pertanian juga mengalami alih fungsi menjadi lahan perumahan. Hal ini menyebabkan hilangnya lahan pertanian yang rendah harganya, padahal kita masih mengandalkan hasil-hasil pertanian untuk kebutuhan sehari-hari. Data dari Forest Watch Indonesia menunjukkan bahwa laju deforestasi di Indonesia dari tahun 2000 hingga 2017 sangat mengkhawatirkan. Pada tahun 2017, luas hutan alam di Indonesia hanya mencapai 106.411.422 ha, atau sekitar 55,82% dari luas daratan. Namun, pada tahun 2020, luas hutan alam telah berkurang menjadi 82.832.498 ha, atau sekitar 43,45% dari luas daratan. Hal ini menunjukkan penurunan yang signifikan dalam persentase tutupan hutan alam di Indonesia. Dampak dari deforestasi ini sangat merugikan lingkungan. Hutan alam memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Hutan berfungsi sebagai tempat hidup bagi berbagai spesies flora dan fauna, serta berperan dalam siklus air dan penyimpanan karbon. Dengan berkurangnya luas hutan alam, berbagai spesies flora dan fauna menjadi terancam punah, siklus air terganggu, dan emisi karbon meningkat. Untuk mengatasi dampak peningkatan jumlah penduduk terhadap lingkungan dan deforestasi, diperlukan langkah-langkah yang konkret. Pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pengelolaan hutan yang berkelanjutan, seperti melarang alih fungsi lahan hutan menjadi lahan perkebunan atau perumahan. Selain itu, masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam menjaga lingkungan, seperti dengan melakukan penghijauan dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Dalam menghadapi tantangan peningkatan jumlah penduduk, kita perlu menyadari bahwa lingkungan adalah aset berharga yang perlu kita jaga. Dengan menjaga lingkungan, kita juga menjaga keberlanjutan hidup manusia di bumi ini.