Perkembangan Ekonomi dan Kedokteran pada Masa Abbasiyah
Pada masa Abbasiyah, sektor ekonomi didominasi oleh perdagangan dan pertanian. Perdagangan internasional berkembang pesat, terutama melalui jaringan perdagangan yang luas yang mencakup wilayah Asia, Afrika, dan Eropa. Banyak kota-kota seperti Baghdad, Kairo, dan Damaskus menjadi pusat perdagangan yang ramai. Selain itu, pertanian juga menjadi sektor penting dalam perekonomian Abbasiyah, dengan pengembangan sistem irigasi yang canggih dan penggunaan teknik pertanian yang maju. Khalifah terakhir pada periode pertama Dinasti Abbasiyah adalah Al-Musta'sim. Ia memerintah dari tahun 1242 hingga 1258 M. Pemerintahannya ditandai dengan kelemahan dan kekacauan politik yang akhirnya mengakibatkan jatuhnya Baghdad ke tangan Mongol. Mu'jam Al Buldan merupakan karya terkenal dalam bidang sejarah atau tarikh pada masa Abbasiyah. Karya ini berisi daftar nama-nama kota dan wilayah yang ada pada saat itu, serta informasi penting tentang sejarah dan geografi setiap daerah. Selain Arab, bahasa yang dikuasai oleh Al-Kindi adalah Yunani. Ia adalah seorang polymath yang menggabungkan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk matematika, fisika, dan filsafat. Buku Ar-Razi, juga dikenal sebagai "Kitab Al-Hawi", membahas tentang berbagai penyakit seperti cacar air, campak, dan bisul. Buku ini dianggap sebagai mahkota dalam literatur ilmu kedokteran pada masa Abbasiyah. Perguruan di daerah Jundishapur merupakan penghubung antara tradisi kedokteran Islam dan tradisi kedokteran sebelumnya. Perguruan ini menjadi pusat pengembangan ilmu kedokteran dan farmasi pada masa Abbasiyah. Ahli kedokteran pada zaman Abbasiyah yang dapat menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya adalah Al-Zahrawi. Ia adalah seorang dokter dan ahli bedah yang terkenal dengan karya monumentalnya, "Al-Tasrif". Organisasi negara pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid yang mengurusi tata usaha dan administrasi negara disebut Diwan al-Insha. Organisasi ini bertanggung jawab untuk mengelola surat-surat resmi, keuangan, dan administrasi umum. Pasukan aktif dari Dinasti Abbasiyah yang dibayar secara berkala oleh pemerintah disebut Askar. Pasukan ini terdiri dari tentara reguler yang ditempatkan di berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyah. Kitab sumbangsih utama dari Al-Baitar adalah "Kitab Al-Jami' fi Al-Adwiya Al-Mufrada". Buku ini merupakan karya penting dalam bidang farmasi dan botani, yang berisi informasi tentang berbagai tumbuhan obat dan penggunaannya. Dalam perkembangan ekonomi dan kedokteran pada masa Abbasiyah, terdapat banyak kontribusi yang signifikan dari para ahli dan tokoh terkemuka. Masa ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan perekonomian di dunia Islam.