Kejutan Ulang Tahun yang Tak Terlupakan **
** Lampu panggung perlahan meredup, menandakan berakhirnya latihan teater. Ria, gadis berambut cokelat dengan mata ceria, menghela napas lega. Hari ini, latihan terasa lebih berat dari biasanya, namun semangatnya tak pernah padam. Ia menantikan hari ini, hari ulang tahunnya yang ke-14. Tiba-tiba, Shani, kakaknya, terhuyung dan jatuh ke lantai. Ria terkejut, begitu pula teman-temannya. Shani berpura-pura pingsan, wajahnya pucat pasi. Keringat dingin membasahi dahinya. "Shani! Shani!" teriak Ria, panik. Para anggota teater panik dan berhamburan mencari pertolongan. Ria, dengan hati berdebar kencang, mendekati Shani. Ia mengusap kening kakaknya, berharap keajaiban terjadi. "Shani, bangun! Apa yang terjadi?" tanya Ria, suaranya bergetar. Shani membuka matanya perlahan, menatap Ria dengan tatapan kosong. "Ria... aku... aku..." Shani terbatuk, "Aku... pusing..." Ria semakin panik. Ia berteriak memanggil teman-temannya untuk segera membawa Shani ke rumah sakit. Namun, saat mereka hendak mengangkat Shani, Shani tiba-tiba tertawa. "Hahaha! Kalian tertipu!" Ria tercengang. Ia menatap Shani dengan tatapan penuh tanya. "Ini semua kejutan untukmu, Ria!" seru Shani, "Selamat ulang tahun!" Seketika, teman-temannya berhamburan keluar dari balik tirai, membawa kue ulang tahun dan balon berwarna-warni. Ria terharu. Ia tak menyangka Shani dan teman-temannya merencanakan kejutan yang begitu istimewa. Ria memeluk Shani erat-erat. "Terima kasih, Shani! Terima kasih, teman-teman!" Senyum bahagia terukir di wajah Ria. Hari ulang tahunnya yang ke-14 menjadi hari yang tak terlupakan, dipenuhi dengan kejutan dan cinta dari orang-orang yang ia sayangi.