Filsafat: Berpikir Secara Radikal, Menyeluruh, dan Sistematis
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, Philo yang memiliki arti cinta dan sophis yang memiliki arti Arif atau bijaksana. Secara umum, filsafat lazim diterjemahkan sebagai cinta kearifan, kepandaian. Namun, cakupan pengertian Sofia yang semula itu ternyata sangat luas. Dahulu Sofia tidak hanya berarti kearifan saja, melainkan juga meliputi kebenaran pertama, pengetahuan luas, kebijakan intelektual, pertimbangan sehat, sampai kepandaian pengrajin dan bahkan kecerdikan dalam memutuskan hal-hal yang praktis. Dalam konteks ini, penulis mengambil pengertian tentang filsafat yang berarti berpikir secara radikal, menyeluruh, dan sistematis. Berpikir secara radikal (bahasa Yunani radix = akal) atau sampai ke akar-akarnya, sehingga melihat sesuatu secara menyeluruh dan tersusun, sehingga kita menjadi arif dalam melihat persoalan. Ketika diletakkan dengan kata ilmu, maka berarti berpikir secara radikal, menyeluruh, dan sistematis terhadap ilmu. Ilmu sendiri dapat dilihat dari dua sudut pandang. Sudut pandang Barat membedakan ilmu dengan pengetahuan. Ilmu atau sains adalah kumpulan pengetahuan yang sistematis. Misalnya, ilmu biologi adalah kumpulan pengetahuan tentang makhluk hidup dan semua yang berkaitan secara sistematis. Sudut pandang berikutnya dalam pemikiran Islam. Ilmu berasal dari kata ain, lam, dan mim, yang satu akar dengan kata ulam, alim, dan sebagainya. Ilmu berarti tahu, artinya ilmu dan pengetahuan dalam konteks ini sama saja. Namun, dalam wilayah pendefinisian ilmu, memerlukan kajian tersendiri. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas pada materi Islam iptek. Dalam kesimpulan, filsafat adalah tentang berpikir secara radikal, menyeluruh, dan sistematis. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam dan komprehensif terhadap suatu subjek atau ilmu pengetahuan. Dalam konteks Islam, ilmu juga memiliki makna yang sama dengan pengetahuan. Namun, definisi ilmu dalam Islam memerlukan kajian yang lebih mendalam.