Perkembangan Model Atom: Kontribusi J.J. Thomson, Max Planck, dan Niels Bohr
Model atom telah mengalami perkembangan yang signifikan seiring berjalannya waktu. Kontribusi dari para ilmuwan terkemuka seperti J.J. Thomson, Max Planck, dan Niels Bohr telah membantu kita memahami struktur atom dengan lebih baik. J.J. Thomson adalah salah satu ilmuwan pertama yang mengusulkan model atom. Ia menemukan partikel subatomik yang disebut elektron dan menyimpulkan bahwa atom terdiri dari partikel positif dan negatif yang saling seimbang. Model atom Thomson ini dikenal sebagai "plum pudding model" karena ia menggambarkan atom sebagai bola positif dengan elektron yang tersebar di dalamnya. Selanjutnya, Max Planck membuat kontribusi penting dalam memahami sifat energi atom. Ia mengusulkan bahwa energi tidak dapat dilepaskan atau diserap dalam jumlah apa pun, melainkan dalam paket-paket diskret yang disebut "kuanta". Teori ini dikenal sebagai "teori kuantum" dan membuka jalan bagi pemahaman kita tentang sifat partikel subatomik dan fenomena fisika lainnya. Namun, kontribusi terbesar dalam pengembangan model atom datang dari Niels Bohr. Ia mengusulkan model atom yang dikenal sebagai "model Bohr" atau "model planet". Menurut model ini, elektron bergerak dalam orbit terdefinisi di sekitar inti atom dan hanya dapat memiliki tingkat energi tertentu. Elektron dapat berpindah dari satu orbit ke orbit lainnya dengan menyerap atau memancarkan energi dalam bentuk foton. Model Bohr ini membantu menjelaskan spektrum garis emisi atom dan memberikan dasar bagi pemahaman kita tentang struktur atom. Dalam perkembangan model atom, kontribusi J.J. Thomson, Max Planck, dan Niels Bohr sangat penting. Thomson membantu kita memahami bahwa atom terdiri dari partikel subatomik, Planck memperkenalkan konsep energi kuantum, dan Bohr mengusulkan model atom yang menjelaskan sifat energi elektron. Melalui penelitian mereka, kita dapat memahami struktur atom dengan lebih baik dan terus mengembangkan pemahaman kita tentang dunia mikroskopis ini.