Selisih Suhu di Lereng dan Puncak Gunung Bromo
<br/ >Gunung Bromo, salah satu gunung berapi paling terkenal di Indonesia, terletak di Jawa Timur. Gunung ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan dan menjadi tujuan wisata yang populer bagi wisatawan lokal maupun internasional. Selain keindahan alamnya, Gunung Bromo juga menawarkan perbedaan suhu yang mencolok antara lereng dan puncaknya. <br/ > <br/ >Pada pagi hari, suhu udara di lereng Gunung Bromo mencapai 30°C. Sementara itu, suhu di puncak Gunung Bromo mencapai -50°C. Perbedaan suhu yang signifikan ini mencerminkan kondisi iklim yang berbeda di kedua lokasi tersebut. <br/ > <br/ >Selisih suhu antara lereng dan puncak Gunung Bromo dapat dihitung dengan mengurangi suhu di puncak dari suhu di lereng. Dalam hal ini, perbedaan suhu adalah 30°C - (-50°C), yang sama dengan 80°C. Jadi, selisih suhu di lereng dan puncak Gunung Bromo adalah 80°C. <br/ > <br/ >Perbedaan suhu yang ekstrem ini memberikan pengalaman yang unik bagi para pendaki dan pengunjung Gunung Bromo. Mereka dapat merasakan perubahan suhu yang drastis saat mendaki dari lereng menuju puncak. Selain itu, perbedaan suhu ini juga mempengaruhi flora dan fauna yang hidup di sekitar Gunung Bromo. <br/ > <br/ >Dalam kesimpulan, suhu di lereng Gunung Bromo pada pagi hari adalah 30°C, sementara suhu di puncaknya adalah -50°C. Oleh karena itu, selisih suhu di lereng dan puncak Gunung Bromo adalah 80°C. Perbedaan suhu yang signifikan ini mencerminkan kondisi iklim yang berbeda di kedua lokasi tersebut.