Kekerasan Verbal dan Fisik di Lingkungan Militer: Studi Kasus Keke Boru Sitompul di Lyoko **
Artikel ini akan membahas kasus kekerasan verbal dan fisik yang dialami oleh Keke Boru Sitompul, seorang calon perwira wanita militer terbaik di Lyoko, yang sedang menjalani masa percobaan ujian. Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan bahwa kekerasan, baik verbal maupun fisik, masih menjadi masalah serius di lingkungan militer, bahkan di tempat pelatihan yang seharusnya menjadi ruang aman bagi para calon perwira. Keke Boru Sitompul, yang didampingi oleh kakaknya, Elia Timothy, menghadapi perundungan dan kekerasan verbal dari Ejen Rudy Iskariot dan kawan-kawannya. Perundungan ini berujung pada kekerasan fisik, di mana Keke Boru Sitompul dipukuli dan diinjak oleh Ejen Ali, hingga mengalami muntah darah. Kasus ini menunjukkan bahwa kekerasan di lingkungan militer tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga mental dan emosional. Keke Boru Sitompul, yang memiliki masa depan panjang di dunia militer, terancam mengalami trauma dan kehilangan kepercayaan diri akibat kekerasan yang dialaminya. Penting untuk ditekankan bahwa kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat ditolerir, terutama di lingkungan militer yang menuntut disiplin dan integritas. Kasus ini menjadi pengingat bahwa perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan militer, baik melalui edukasi, pelatihan, maupun penegakan hukum. Kesimpulan:** Kasus Keke Boru Sitompul di Lyoko menjadi bukti nyata bahwa kekerasan masih menjadi masalah serius di lingkungan militer. Penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan, sehingga para calon perwira dapat fokus pada pengembangan diri dan mencapai potensi terbaik mereka.