Sainstecpreneurship: Integrating Science Learning with Augmented Reality as Entrepreneurship Skill Development for Students with Intellectual Disabilities at SLBN Ungaran
Pendahuluan: Pada era digital saat ini, teknologi semakin berkembang pesat dan memberikan dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu bidang yang terpengaruh adalah pendidikan, terutama dalam pembelajaran sains. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang konsep Sainstecpreneurship, yaitu integrasi pembelajaran sains dengan augmented reality (AR) sebagai pengembangan keterampilan berwirausaha bagi siswa tuna grahita di SLBN Ungaran. Pengenalan tentang Sainstecpreneurship: Sainstecpreneurship adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan konsep sains dengan teknologi augmented reality untuk mengembangkan keterampilan berwirausaha pada siswa dengan disabilitas intelektual. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan relevan bagi siswa, serta membantu mereka mengembangkan keterampilan yang dapat diterapkan dalam dunia nyata. Integrasi Augmented Reality dalam Pembelajaran Sains: Augmented reality (AR) adalah teknologi yang memadukan dunia nyata dengan elemen virtual melalui penggunaan perangkat seperti smartphone atau tablet. Dalam konteks pembelajaran sains, AR dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan mendalam. Misalnya, siswa dapat menggunakan AR untuk melihat model tiga dimensi dari organ tubuh manusia atau eksperimen sains yang sulit dilakukan secara langsung. Manfaat Sainstecpreneurship bagi Siswa Tuna Grahita: Integrasi Sainstecpreneurship dalam pembelajaran sains di SLBN Ungaran memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa tuna grahita. Pertama, penggunaan AR dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar sains. Mereka dapat lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan memiliki pengalaman belajar yang lebih menyenangkan. Selain itu, Sainstecpreneurship juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berwirausaha. Dalam pembelajaran sains yang terintegrasi dengan AR, siswa diajak untuk berpikir kreatif, mengidentifikasi peluang, dan mengembangkan ide-ide bisnis yang inovatif. Mereka juga diajarkan tentang konsep pemasaran, manajemen keuangan, dan keterampilan lain yang diperlukan dalam dunia bisnis. Penerapan Sainstecpreneurship di SLBN Ungaran: Di SLBN Ungaran, Sainstecpreneurship telah diterapkan dalam pembelajaran sains untuk siswa tuna grahita. Guru-guru menggunakan aplikasi AR khusus yang dikembangkan untuk memfasilitasi pembelajaran interaktif. Siswa diajak untuk berpartisipasi dalam eksperimen sains virtual, membuat rencana bisnis berdasarkan pengetahuan sains yang mereka pelajari, dan mempresentasikan ide-ide bisnis mereka kepada teman-teman sekelas. Hasil dan Dampak Sainstecpreneurship: Penerapan Sainstecpreneurship di SLBN Ungaran telah memberikan hasil yang positif. Siswa-siswa tuna grahita menunjukkan peningkatan minat dan motivasi dalam belajar sains, serta kemampuan mereka dalam mengembangkan ide-ide bisnis yang kreatif. Selain itu, mereka juga mengembangkan keterampilan berwirausaha yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan nyata. Kesimpulan: Sainstecpreneurship, yaitu integrasi pembelajaran sains dengan augmented reality sebagai pengembangan keterampilan berwirausaha, memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa tuna grahita di SLBN Ungaran. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar sains, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan berwirausaha yang dapat diterapkan dalam dunia nyata. Diharapkan penerapan Sainstecpreneurship dapat terus dikembangkan dan diadopsi oleh lembaga pendidikan lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa dengan disabilitas intelektual