Jumin dan Warisan Ibu **
Jumin adalah anak yang tumbuh dengan bayangan seorang ibu yang luar biasa. Ibunya, seorang pengusir setan yang berbakat, selalu ada di sisinya, melindungi dan menghiburnya. Jumin kecil sering diganggu oleh makhluk halus, namun ibunya selalu ada untuk menenangkannya. Cinta dan kasih sayang ibunya menjadi benteng pertahanan Jumin dari dunia yang menakutkan. Namun, takdir berkata lain. Ibu Jumin jatuh sakit dan meninggalkannya. Kesedihan Jumin tak terkira, namun ia tahu ibunya selalu mengawasinya. Arwah ibunya menjadi pelindungnya, selalu ada di sisinya, meskipun tak terlihat. Jumin tumbuh menjadi pemuda yang berani, menghadapi dunia dengan keyakinan dan kekuatan yang ia warisi dari ibunya. Suatu hari, Jumin merasakan kehadiran ibunya semakin kuat. Ia mendengar bisikan lembut, "Ibu sekarang tidak perlu mengawasimu diam-diam lagi karena kau telah menemukan rumah yang sama seperti ibu. Ibu akan terus menunggu mu, Jumin." Jumin merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Ia tahu ibunya bangga padanya. "Dulu kau hanya anak manis yang selalu takut dengan dunia, sekarang kau menjadi anak yang berani menerima segalanya. Ibu bangga padamu," kata arwah ibunya sebelum kembali ke alam atas. Jumin merasakan kehilangan, namun ia juga merasakan kebahagiaan. Ia tahu ibunya telah menemukan kedamaian dan ia akan terus mewarisi semangat dan kasih sayang ibunya dalam menjalani hidup. Wawasan:** Kisah Jumin mengajarkan kita bahwa cinta dan kasih sayang seorang ibu adalah warisan yang tak ternilai. Meskipun tak lagi bersama secara fisik, cinta seorang ibu akan selalu menjadi kekuatan dan inspirasi bagi anak-anaknya. Jumin menemukan kekuatan dan keberanian untuk menghadapi dunia karena ia selalu merasakan kehadiran ibunya, bahkan setelah kepergiannya.