Analisis Statistik Konsumsi Listrik Penggunaan Penyedot Debu di Suatu Kabupaten
Dalam studi ini, para peneliti dari program studi teknik elektro melakukan analisis statistik terhadap besarnya pemakaian listrik yang disebabkan oleh penggunaan penyedot debu (vacuum cleaner) di suatu kabupaten. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah rata-rata konsumsi listrik karena penggunaan penyedot debu di kabupaten tersebut kurang dari 46 kWh per tahun. Sebelumnya, terdapat dugaan bahwa rata-rata konsumsi listrik karena penggunaan penyedot debu adalah sebesar 46 kWh per tahun. Namun, untuk menguji kebenaran dugaan tersebut, sampel acak dari 12 rumah diambil. Dari sampel ini, didapatkan informasi bahwa rata-rata konsumsi listrik karena penggunaan penyedot debu adalah sebesar 42 kWh dengan simpangan baku sebesar 11,9 kWh. Untuk menentukan apakah rata-rata konsumsi listrik kurang dari 46 kWh per tahun, kita perlu melakukan uji hipotesis. Dalam uji hipotesis ini, kita menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% dan asumsi bahwa populasi besarnya konsumsi listrik tersebut berdistribusi normal. Dengan menggunakan metode uji hipotesis, kita dapat menghitung nilai uji t berdasarkan data yang ada. Jika nilai uji t lebih kecil dari nilai kritis yang sesuai dengan taraf signifikansi yang telah ditentukan, maka kita dapat menyimpulkan bahwa rata-rata konsumsi listrik karena penggunaan penyedot debu di kabupaten tersebut kurang dari 46 kWh per tahun. Setelah melakukan perhitungan, didapatkan nilai uji t sebesar -1,68. Dengan menggunakan tabel distribusi t, kita dapat menentukan bahwa nilai kritis untuk taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 11 adalah -2,201. Karena nilai uji t (-1,68) lebih besar dari nilai kritis (-2,201), maka kita tidak dapat menyimpulkan bahwa rata-rata konsumsi listrik kurang dari 46 kWh per tahun. Dalam kesimpulan, berdasarkan analisis statistik yang dilakukan, tidak dapat disimpulkan bahwa rata-rata konsumsi listrik karena penggunaan penyedot debu di kabupaten tersebut kurang dari 46 kWh per tahun. Namun, perlu diingat bahwa hasil ini didapatkan dari sampel acak dan masih memungkinkan terdapat variasi dalam populasi sebenarnya. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih akurat.