Di Bawah Langit yang Sama **
** Di tempat yang sama, di bawah langit yang sama, kami berdiri. Kakakku, dengan langkah tegap dan tatapan tajam, menatap jauh ke cakrawala. Aku, di sampingnya, masih mencari jejak-jejak mimpi di antara awan yang berarak. Kami berdua, anak-anak dari keluarga yang sama, namun dengan jalan hidup yang berbeda. Kakakku, seperti pohon yang menjulang tinggi, kuat dan kokoh, menaungi aku yang masih muda dan rapuh. Dia, pelabuhan tempat aku berlindung saat badai menerpa. Di tempat yang sama, kami berbagi cerita, tawa, dan air mata. Kami berdebat, bertengkar, dan berdamai. Kami saling mendukung, saling menguatkan, dan saling mencintai. Di tempat yang sama, kami menyaksikan matahari terbit dan terbenam. Kami merasakan embun pagi yang menyegarkan dan angin malam yang sejuk. Kami merasakan detak jantung alam yang berbisik tentang keabadian. Di tempat yang sama, kami berdiri, di bawah langit yang sama. Walau jalan hidup kami berbeda, ikatan kami tetap kuat, seperti akar pohon yang mencengkeram bumi. Kami, saudara kandung, terikat oleh takdir, oleh cinta, dan oleh kenangan yang tak terlupakan. Di tempat yang sama, di bawah langit yang sama, kami akan terus berdiri, saling menopang, saling menguatkan, hingga akhir hayat.