Dari Teokrasi Menuju Rasionalitas: Evolusi Paradigma Ilmu Pemerintahan **
1. Teokrasi: Kekuasaan Ilahi dan Asal Usul Pemerintahan Pada awalnya, pemerintahan dipandang sebagai bentuk kekuasaan ilahi. Konsep teokrasi, yang menganggap bahwa kekuasaan berasal dari Tuhan, mendominasi pemikiran tentang pemerintahan. Pandangan ini menganggap bahwa pemimpin dipilih oleh Tuhan dan memiliki hak mutlak untuk memerintah. 2. Munculnya Rasionalitas: Filsafat Yunani Kuno dan Pergeseran Paradigma Munculnya pemikiran filsafat Yunani kuno, khususnya Plato dan Aristoteles, menandai pergeseran menuju paradigma yang lebih rasional. Plato, dalam bukunya "Republik", mengusung konsep negara ideal yang didasarkan pada keadilan dan kebaikan. Aristoteles, dalam "Politikanya", menekankan pentingnya rasionalitas manusia dan berusaha memisahkan pemikiran kerohanian dari keduniawian. 3. Pertanyaan-Pertanyaan Kritis dan Pencarian Jawaban Sekuler Pemikiran rasionalistis memunculkan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap teokrasi, seperti asal usul alam dan peran Tuhan dalam pemerintahan. Pertanyaan-pertanyaan ini mendorong pencarian jawaban yang lebih rasional dan sekuler. 4. Pengaruh Budaya dan Konteks Sosial Meskipun pemikiran Aristoteles menekankan rasionalitas, pemikirannya tentang perbudakan dan peran wanita dipengaruhi oleh budaya zamannya. Hal ini menunjukkan bahwa filsafat pemerintahan tidak terlepas dari konteks sosial dan budaya. 5. Filsafat sebagai Landasan Ilmu Pemerintahan Ilmu pemerintahan dapat dianggap sebagai cabang dari filsafat politik. Filsafat politik membahas pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang sifat pemerintahan, keadilan, hak dan kewajiban warga negara, dan bentuk negara yang ideal. 6. Peran Filsafat Moral, Sosial, dan Hukum Filsafat moral juga berperan penting dalam ilmu pemerintahan. Pemikiran tentang keadilan, kebaikan, dan kewajiban moral menjadi dasar dalam membangun sistem pemerintahan yang adil dan bermoral. Filsafat sosial memberikan kerangka berpikir tentang hubungan antara individu dan masyarakat, serta peran negara dalam mengatur kehidupan sosial. Filsafat hukum membahas tentang dasar-dasar hukum, keadilan hukum, dan hubungan antara hukum dan moral. 7. Kesimpulan: Evolusi Berkelanjutan dan Adaptasi terhadap Zaman Paradigma ilmu pemerintahan telah mengalami evolusi dari teokrasi menuju rasionalitas, dipengaruhi oleh perkembangan pemikiran filsafat. Filsafat politik, moral, sosial, dan hukum memberikan kerangka berpikir yang penting dalam memahami dan membangun sistem pemerintahan yang adil, rasional, dan bermoral. Perkembangan paradigma ini menunjukkan bahwa ilmu pemerintahan tidak statis, tetapi terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Kaitan dengan Materi Sebelumnya:** Evolusi paradigma ilmu pemerintahan ini memberikan perspektif yang lebih luas tentang bagaimana pemikiran tentang pemerintahan telah berkembang seiring waktu. Memahami sejarah pemikiran ini membantu kita untuk lebih memahami sistem pemerintahan yang ada saat ini dan bagaimana sistem tersebut dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan tantangan baru di masa depan.