Klasifikasi Gerak Lokomotor dan Non Lokomotor dalam Pendidikan Jasmani
Pengertian Gerak Lokomotor dan Non Lokomotor
Gerak Lokomotor dan Non Lokomotor adalah dua jenis gerakan dasar yang menjadi fondasi dalam pendidikan jasmani. Gerak Lokomotor adalah gerakan yang melibatkan perpindahan posisi tubuh dari satu tempat ke tempat lain, seperti berjalan, berlari, melompat, dan merangkak. Sementara itu, Gerak Non Lokomotor adalah gerakan yang tidak melibatkan perpindahan posisi tubuh, seperti memutar, melengkung, dan mengayun.
Klasifikasi Gerak Lokomotor
Gerak Lokomotor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan cara perpindahan posisi tubuh. Pertama, gerakan berjalan dan berlari. Kedua jenis gerakan ini melibatkan perpindahan posisi tubuh secara horizontal. Kedua, gerakan melompat dan merangkak. Kedua jenis gerakan ini melibatkan perpindahan posisi tubuh secara vertikal. Ketiga, gerakan berenang dan mendayung. Kedua jenis gerakan ini melibatkan perpindahan posisi tubuh dalam air.
Klasifikasi Gerak Non Lokomotor
Sementara itu, Gerak Non Lokomotor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan cara gerakan tubuh. Pertama, gerakan memutar dan melengkung. Kedua jenis gerakan ini melibatkan perubahan bentuk tubuh. Kedua, gerakan mengayun dan mengepalkan. Kedua jenis gerakan ini melibatkan perubahan posisi anggota tubuh. Ketiga, gerakan mengejang dan menggeliat. Kedua jenis gerakan ini melibatkan perubahan tekanan pada otot.
Pentingnya Klasifikasi Gerak Lokomotor dan Non Lokomotor
Klasifikasi Gerak Lokomotor dan Non Lokomotor sangat penting dalam pendidikan jasmani. Dengan memahami klasifikasi ini, siswa dapat memahami berbagai jenis gerakan dan cara melakukannya dengan benar. Selain itu, klasifikasi ini juga dapat membantu guru dalam merancang program pendidikan jasmani yang efektif dan efisien.
Kesimpulan
Gerak Lokomotor dan Non Lokomotor adalah dua jenis gerakan dasar dalam pendidikan jasmani. Klasifikasi Gerak Lokomotor dan Non Lokomotor sangat penting untuk memahami berbagai jenis gerakan dan cara melakukannya dengan benar. Dengan memahami klasifikasi ini, siswa dan guru dapat merancang program pendidikan jasmani yang efektif dan efisien.