Metode Pengujian Beban pada Tiang Pancang
Metode pengujian beban pada tiang pancang adalah cara yang digunakan untuk menentukan jumlah resistansi yang terjadi antara tiang pancang dan tanah yang ditembusnya. Resistansi ini terjadi karena adanya aksi kelompok dan hanya dapat ditentukan melalui pengujian beban. Ada beberapa metode yang digunakan dalam melakukan pengujian beban (lihat Bab 9). Pada kasus yang paling sederhana, beban diterapkan pada kepala tiang pancang dan penurunan tiang dipantau. Kurva beban-penurunan biasanya digambarkan seperti pada Gambar 1.12. Pada pengujian beban pada pasir, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.12a, beban terus meningkat seiring dengan defleksi, tetapi dengan laju yang semakin berkurang. Pada pengujian pada tanah liat (Gambar 1.12b), plotnya mungkin hampir garis lurus hingga kegagalan. Oleh karena itu, pengujian pada tanah liat harus dilakukan hingga kegagalan, jika tidak besarnya beban kegagalan tidak dapat ditentukan. Pada tanah liat atau silika halus, yang diberi beban oleh bobot mati, kegagalan terjadi secara tiba-tiba dan tiang pancang dapat tenggelam beberapa kaki ke dalam tanah tanpa peringatan. Ketika tiang pancang diberi beban oleh jenis jack tertentu, kurva beban aktual melewati beban maksimum dan kemudian menurun, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.12b. Pada tiang pancang yang telah ditempatkan di dalam lapisan tanah liat dan diberi beban setelah konsolidasi tanah liat di sekitarnya, garis horizontal yang terang pada Gambar 1.13 mewakili posisi permukaan dalam tanah sebelum beban diberikan. Garis-garis ini mungkin tidak sesuai dengan lapisan asli karena gangguan selama penempatan tiang. Kekuatan aktual dalam tanah liat mungkin seperti yang ditunjukkan oleh kurva D pada Gambar 1.3. Saat beban diterapkan hingga mendekati kegagalan, permukaan horizontal tersebut melengkung ke bawah dari posisi horizontal, seperti yang ditunjukkan dengan garis putus-putus dekat tiang. Sebagian besar beban pada tiang ditransfer melalui gesekan kulit dalam bentuk tegangan geser vertikal ke bawah pada tanah yang bersentuhan dengan tiang. Regangan geser yang dihasilkan direpresentasikan oleh deviasi garis putus-putus dari posisi horizontal pada Gambar 1.13. Pada jarak satu diameter dari pusat tiang, kelilingnya dua kali keliling tiang. Tegangan geser pada titik ini adalah Beban, ton Beban, ton (a) Pasir Gambar 1.12 Plot pengujian beban pada tiang: (a) Pasir, (b) tanah liat.