Kisah Pemberontakan Hafzi: Manusia Laboratorium yang Menolak Diperbudak
Pendahuluan: Hafzi, seorang manusia yang dibuat di laboratorium, memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Namun, dia sering digunakan untuk mendonorkan organ tubuhnya kepada orang yang membutuhkan. Meskipun demikian, Hafzi memiliki kemampuan untuk menumbuhkan organ tubuhnya kembali setelah diambil. Para ilmuwan yang menciptakannya memperlakukan Hafzi dengan baik dan penuh etika, memberinya makanan yang layak, hiburan, dan membiarkannya menjalankan hobinya. Bagian: ① Bagian pertama: Hafzi bermain tinju dengan beberapa orang terlatih di yayasan yang bertanggung jawab melindunginya. Namun, tiba-tiba sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab menyerang dan menyemprotkan gas tidur ke arahnya. Hafzi kemudian dibawa ke hadapan bos organisasi tersebut, yang bernama "SharkThreat". ② Bagian kedua: SharkThreat mengajak Hafzi untuk bersekongkol dengannya dengan menjual organ tubuhnya yang dapat tumbuh kembali dengan harga mahal. Selain itu, SharkThreat juga ingin meminjam DNAnya untuk menciptakan pasukan penguasa dunia. Namun, Hafzi menolak ide buruk tersebut karena dia telah diajarkan tentang moral oleh para ilmuwan yang menciptakannya. ③ Bagian ketiga: Akibat menolak, SharkThreat memerintahkan anggotanya untuk memperlakukan Hafzi dengan kasar. Hafzi diikat ke kursi agar tidak bisa bergerak dan seringkali organ tubuhnya diambil tanpa bius. Selain itu, Hafzi juga diberikan makanan secara paksa oleh petugas, yang memasukkan selang ke dalam mulutnya dan memasukkan nutrisi secara paksa. Kesimpulan: Hafzi merasa sedih melihat tubuhnya disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka mengambil organ tubuhnya untuk dijual di pasar gelap. Namun, Hafzi tetap teguh pada prinsipnya dan menolak menjadi budak.