Mengatasi Godaan Peri-Jahat dalam Ibadah di Gerej
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada berbagai godaan yang mengganggu konsentrasi dan fokus kita. Salah satu godaan yang sering kali mengganggu ibadah di gereja adalah godaan dari Peri-Jahat. Timothy Purba, seorang pemuda yang masih rawan godaan Peri-Jahat, mengalami serangan dari Bhayangkar Peri pada tanggal 25 Februari 2024. Untuk menghindari serangan serupa, Wahyuni Astra, kakak perempuan Timothy, memberikan pesan penting agar adiknya tidak tidur saat ibadah di gereja dan selalu menggunakan gadget I.R.I.S. Pendeta Simalungun, yang melihat hampir 87% jemaat GKPS Medan Labuhan Martubung "ngantuk" atau tidur saat khotbah injil, menyampaikan khotbah dengan judul dan keterangan dari Kitab Roma 4, Ayat 16 hingga 25. Dalam khotbahnya, Pendeta Simalungun mengungkapkan bahwa kebiasaan tidur atau ngantuk saat ibadah di gereja merupakan godaan dari Peri-Jahat dan Setan. Untuk mengatasi godaan Peri-Jahat dalam ibadah di gereja, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, penting bagi kita untuk memahami pentingnya ibadah dan fokus pada tujuan kita dalam beribadah. Dengan memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai dan makna ibadah, kita dapat lebih mudah menghindari godaan-godaan yang mengganggu. Selain itu, penggunaan gadget I.R.I.S juga dapat membantu kita dalam mengatasi godaan Peri-Jahat. Gadget ini dapat memberikan pengingat dan peringatan saat kita mulai merasa ngantuk atau kehilangan fokus saat ibadah. Dengan menggunakan gadget ini, kita dapat tetap terjaga dan fokus dalam mengikuti ibadah di gereja. Selain itu, penting juga bagi gereja untuk menciptakan suasana yang kondusif untuk ibadah. Gereja dapat mengadakan khotbah yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga jemaat tidak mudah merasa ngantuk atau kehilangan fokus. Selain itu, gereja juga dapat mengadakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan jemaat, sehingga mereka merasa lebih terlibat dan tidak mudah merasa bosan atau ngantuk saat ibadah. Dalam menghadapi godaan Peri-Jahat dalam ibadah di gereja, kita juga perlu mengandalkan doa dan kekuatan iman kita. Dengan memohon perlindungan dan bimbingan dari Tuhan, kita dapat mengatasi godaan-godaan yang mengganggu ibadah kita. Selain itu, kita juga perlu mengingat bahwa ibadah bukan hanya tentang kehadiran fisik di gereja, tetapi juga tentang kehadiran hati dan pikiran kita. Dengan memiliki hati dan pikiran yang fokus dan terhubung dengan Tuhan, kita dapat mengatasi godaan-godaan yang mengganggu ibadah kita. Dalam kesimpulan, godaan Peri-Jahat dalam ibadah di gereja merupakan tantangan yang perlu kita hadapi. Dengan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai dan makna ibadah, penggunaan gadget I.R.I.S, menciptakan suasana yang kondusif, mengandalkan doa dan kekuatan iman, kita dapat mengatasi godaan-godaan tersebut. Semoga kita semua dapat menghadiri ibadah dengan fokus dan konsentrasi yang tinggi, sehingga kita dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita.