Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam Pembangunan Ekonomi Indonesi
Pendahuluan: Pada tahun 1973, Tim Teknis Penanaman Modal (TTPM) digantikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah pada awal Orde Baru mulai menunjukkan hasil positif. Bagian: ① Peran BKPM dalam mengendalikan hiperinflasi: Hiperinflasi berhasil dikendalikan dari 650% menjadi 120% pada tahun 1967, dan terus menurun menjadi 80% pada tahun 1968. Hal ini memungkinkan dimulainya Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) pertama pada tahun 1969. ② Penurunan inflasi yang berkelanjutan: Inflasi terus menurun menjadi 25% pada tahun 1969, 12% pada tahun 1970, dan bahkan mencapai 10% (bahkan sampai 8,88%) pada tahun 1971. BKPM berperan penting dalam mengendalikan inflasi ini. ③ Peran BKPM dalam pembangunan ekonomi: BKPM memiliki peran sentral dalam menarik investasi asing dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan kebijakan yang tepat, BKPM berhasil menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang strategis. Kesimpulan: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memiliki peran yang penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Melalui kebijakan yang tepat, BKPM berhasil mengendalikan inflasi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Dengan demikian, BKPM berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.