Kasus Sengketa Terpecahnya Negara Timor Leste dari Negara Kesatuan Indonesi
Negara Timor Leste adalah sebuah negara yang terletak di Asia Tenggara. Pada tahun 1975, Timor Leste memperoleh kemerdekaan dari Portugal setelah berabad-abad menjadi koloni. Namun, kebebasan mereka tidak berlangsung lama. Pada tahun yang sama, Indonesia menginvasi Timor Leste dan menjadikannya sebagai provinsi ke-27 dalam Negara Kesatuan Indonesia. Selama lebih dari dua dekade, Timor Leste hidup di bawah pemerintahan Indonesia. Namun, ketegangan antara penduduk Timor Leste yang ingin merdeka dan pemerintah Indonesia semakin meningkat. Pada tahun 1999, Timor Leste mengadakan referendum untuk menentukan nasib mereka sendiri. Hasilnya, mayoritas penduduk Timor Leste memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia dan mendirikan negara mereka sendiri. Keputusan ini tidak diterima dengan baik oleh pemerintah Indonesia. Pasukan militer Indonesia dan kelompok paramiliter pro-Indonesia melancarkan serangan brutal terhadap penduduk Timor Leste yang ingin merdeka. Banyak orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi ke negara tetangga. Komunitas internasional bereaksi dengan keras terhadap kekerasan yang terjadi di Timor Leste. PBB mengirim pasukan perdamaian untuk menghentikan kekerasan dan membantu memulihkan keamanan di negara tersebut. Pada tahun 2002, Timor Leste secara resmi memperoleh kemerdekaan dan menjadi negara yang merdeka. Kasus sengketa terpecahnya Timor Leste dari Indonesia adalah contoh yang menarik tentang perjuangan untuk kemerdekaan dan hak untuk menentukan nasib sendiri. Meskipun prosesnya tidak mudah dan penuh dengan konflik, Timor Leste akhirnya berhasil mendapatkan kemerdekaannya dan menjadi negara yang mandiri. Referensi: 1. "East Timor: A Nation's Bitter Dawn" oleh Irena Cristalis dan Catherine Scott-Clark 2. "The United Nations and East Timor: From Self-Determination to State-Building" oleh James Cotton 3. "The Politics of Timor-Leste: Democratic Consolidation after Intervention" oleh Michael Leach dan Damien Kingsbury