Pengaruh Perlakuan Pupuk Organik Cair terhadap Jumlah dan Berat Polong Kubis
Berdasarkan hasil penelitian, terlihat jelas bahwa perlakuan kontrol positif merupakan perlakuan terbaik dengan rata-rata jumlah polong tertinggi, yaitu 187,87 g. Perlakuan pupuk organik cair kubis P3 (500 ml/tanaman) memiliki tingkat tertinggi, yaitu 143,00 g. Perlakuan ini berbeda nyata dengan perlakuan D4 (600 ml/tanaman), namun tidak berbeda nyata dengan D2 (400 ml/tanaman). Perlakuan D1 merupakan hasil terendah, yaitu 84,07 g. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa berat polong dipengaruhi oleh jumlah polong yang dihasilkan. Semakin banyak polong yang dihasilkan, maka semakin tinggi juga bobot polong yang dihasilkan. Penelitian ini memiliki implikasi penting dalam penggunaan pupuk organik cair pada tanaman kubis. Dengan menggunakan perlakuan yang tepat, petani dapat meningkatkan jumlah dan berat polong yang dihasilkan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman kubis secara keseluruhan. Dalam penelitian selanjutnya, dapat dilakukan eksperimen dengan variasi dosis pupuk organik cair untuk mengetahui dosis yang paling optimal dalam meningkatkan jumlah dan berat polong kubis. Selain itu, juga dapat dilakukan penelitian mengenai pengaruh pupuk organik cair terhadap kualitas polong kubis, seperti kandungan nutrisi dan rasa. Dengan penelitian yang lebih mendalam mengenai pengaruh pupuk organik cair pada tanaman kubis, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan pertanian organik dan meningkatkan kesejahteraan petani.