Perjalanan UUD 1945: Dari Kemerdekaan Hingga Demokrasi
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Indonesia merdeka dan segera setelahnya, UUD 1945 disahkan sebagai konstitusi tertulis pertama negara. UUD ini merupakan penanda diterapkannya demokrasi konstitusional di Indonesia. Namun, pada periode awal kemerdekaan, belum semua indikator demokrasi terpenuhi. Pemerintah fokus pada upaya mempertahankan kemerdekaan dan menjaga kedaulatan negara. Demokrasi pada periode ini terbatas pada berfungsinya pers yang mendukung revolusi kemerdekaan. Para pendiri bangsa menunjukkan komitmen besar dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia. Muhammad Yamin mengusulkan asas perikemerdekaan, sedangkan Ir. Sukarno mengusulkan mufakat atau demokrasi dalam dasar negara Indonesia Merdeka. Mereka percaya bahwa demokrasi tidak hanya sebatas komitmen, tetapi harus diwujudkan. Meski UUD 1945 disusun sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan Indonesia, beberapa pihak mengkritiknya karena sifat sementara dan kurang lengkap. BP KNIP mengumumkan bahwa UUD 1945 belum sempurna, dan Sukarno menggambarkan UUD ini sebagai sementara. Namun, UUD 1945 tetap menjadi fondasi penting bagi demokrasi di Indonesia. Perjalanan UUD 1945 dari kemerdekaan hingga demokrasi menunjukkan komitmen para pendiri bangsa dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia. Meski ada kritik dan tantangan, UUD 1945 tetap menjadi konstitusi yang penting dalam sejarah demokrasi di Indonesia.