Raden Tono dan Raden Jono: Perjuangan untuk Nyawiji Dewi Sulastri
Raden Tono dan Raden Jono adalah dua tokoh utama dalam cerita ini yang berjuang untuk menyelamatkan Dewi Sulastri. Raden Tono, yang ditunjuk sebagai pangeran Pucang Kembar, awalnya ditolak oleh Dewi Sulastri karena ia tidak bisa mengalahkan Jaka Puring. Namun, Raden Tono tidak menyerah dan meminta bantuan kepada kyai Karyadi untuk mendapatkan senjata Gendik Kencana dan Bancet Kencana. Raden Jono, yang merupakan adik Dewi Sulastri, juga berjuang untuk menyelamatkan adiknya. Ia meminta bantuan kepada Adipati Citra Kusuma untuk mengembangkan rencana agar Jaka Puring kalah dan mundur. Rencana ini berhasil dan Jaka Puring dan Raden Tono terlibat dalam pertempuran. Nalika Raden Jono hampir kalah, Dewi Sulastri memberikan senjata kepada Raden Jono dan berhasil menyelamatkan adiknya. Namun, Dewi Sulastri tidak lagi mencintai Raden Jono setelah ia menyelamatkannya. Ia meminta Raden Jono untuk pergi dan ia diangkut ke pinggir laut selatan dan ditembak oleh panah. Raden Jono terkejut dan mencari Dewi Sulastri, tetapi ia tidak menemukannya. Ia melanjutkan perjalanan dan akhirnya menemukan Dewi Sulastri di sebuah tempat yang dipenuhi dengan panah. Raden Jono meminta maaf kepada Dewi Sulastri atas kegagalannya untuk melindunginya dan ia meminta maaf atas kekejaman yang ia lakukan. Dewi Sulastri memaafkan Raden Jono dan mereka akhirnya bersatu kembali. Mereka memulai hidup baru bersama dan bahagia bersama-sama. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya keberanian, kejujuran, dan pengampunan dalam hidup kita.