Kisah Dua Orang Kota dan Satu Orang Des
Dalam cerita ini, seorang ayah bercerita kepada anak laki-lakinya tentang sebuah kisah yang menggambarkan nilai moral penting dalam kehidupan. Kisah ini melibatkan tiga orang yang berjalan bersama untuk menziarahi sebuah tempat. Dua di antara mereka adalah orang kota, sedangkan satu lagi adalah orang desa. Ketika bekal mereka hampir habis, dua orang kota berusaha curang dengan mengatakan bahwa siapa pun yang bermimpi tentang mimpi yang luar biasa berhak mendapatkan roti terakhir mereka. Orang desa, yang waspada, memutuskan untuk memakan roti tersebut sebelum tidur. Ketika kedua orang kota tidur, orang desa tadi yang waspada akan dicurangi segera memakan roti tadi sebelum akhirnya tidur. Saat ketiganya bangun, kedua orang kota tadi merangkai mimpi buatan mereka. Satunya berkata bahwa telah dibawa ke surga dan dihadapkan pada Tuhan oleh para malaikat, satunya lagi mengatakan bahwa para malaikat membawanya ke neraka. Orang desa berkata bahwa ia bermimpi hal yang sama dengan kedua temannya dan percaya bahwa kedua temannya itu telah hilang selama -Iamanya, satu ke surga, satunya lagi ke neraka, lalu ia sendiri memakan roti bekal terakhir mereka. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya kejujuran dan kepercayaan dalam kehidupan. Orang desa memilih untuk tidak mempercayai curangan kedua orang kota dan memutuskan untuk memakan roti tersebut dengan keyakinan bahwa ia tidak akan mendapatkan mimpi yang luar biasa. Dalam akhir cerita, anak laki-laki ayah mengemukakan pendapatnya tentang nilai moral cerita tadi. Ia mengatakan bahwa seperti sebuah pepatah: barang yang dihargai akan terj Kisah ini mengingatkan kita untuk selalu berjujuran dan mempercayai orang lain dalam kehidupan kita.