Metode Fleksibel Aproksimatif dalam Desain Pondasi
Dalam metode desain konvensional yang kaku, matras diasumsikan memiliki kekakuan yang tak terbatas. Selain itu, tekanan tanah didistribusikan dalam garis lurus, dan pusat tekanan tanah bersesuaian dengan garis aksi beban kolom hasil (lihat Gambar 4.9a). Dalam metode fleksibel aproksimatif dalam desain, tanah diasumsikan setara dengan sejumlah tak terbatas pegas elastis, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.9b. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai pondasi Winkler. Konstanta elastis dari pegas yang diasumsikan ini disebut sebagai koefisien reaksi subgrade, k. Untuk memahami konsep dasar di balik desain pondasi fleksibel, pertimbangkan balok dengan lebar B1 yang memiliki panjang tak terbatas, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.9c. Balok ini dikenai beban terpusat tunggal Q. Dari dasar-dasar mekanika bahan M = Er Jr (d^2z/dx^2) di mana M adalah momen pada setiap bagian Er adalah modulus Young dari material balok Jr adalah momen inersia dari penampang lintang balok (= (1/12) B1 h^2) (lihat Gambar 4.9c)