Analisis Biaya Pemesanan dan Persediaan Obat Infus Dextrose di Rumah Sakit
Rumah sakit memiliki kebutuhan untuk memesan obat infus Dextrose sebanyak 10.000 botol per tahun. Dalam menghitung biaya pemesanan (ordering cost) per botol sebesar Rp 100 dan biaya angkut (carrying cost) sebesar Rp 300, kita perlu menghitung Economic Order Quantity (EOQ) atau jumlah pemesanan ekonomis. Dalam menghitung EOQ, kita juga perlu memperhatikan beberapa faktor lainnya. Pertama, kita perlu mengetahui Lead Time, yaitu waktu yang dibutuhkan dari saat pemesanan hingga obat infus Dextrose tiba di rumah sakit. Dalam kasus ini, Lead Time adalah 1 minggu. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan Safety Stock, yaitu persediaan tambahan yang dijaga untuk mengantisipasi ketidakpastian dalam permintaan atau Lead Time. Dalam kasus ini, Safety Stock sebanyak 1000 botol. Dengan menggunakan informasi ini, kita dapat menghitung Reorder Point (ROP) atau titik pemesanan ulang. ROP adalah level persediaan di mana kita harus memesan kembali obat infus Dextrose. Dalam kasus ini, ROP adalah 1. Dengan memperhitungkan semua faktor ini, kita dapat mengoptimalkan biaya pemesanan dan persediaan obat infus Dextrose di rumah sakit. Dengan menggunakan EOQ, ROP, dan Safety Stock yang tepat, rumah sakit dapat menghindari kekurangan persediaan dan mengurangi biaya yang terkait dengan pemesanan dan persediaan obat infus Dextrose. Dalam analisis ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang perhitungan EOQ, ROP, dan Safety Stock serta implikasinya terhadap biaya pemesanan dan persediaan obat infus Dextrose di rumah sakit.