Ijma' dalam Perspektif Fiqih Kontemporer: Tantangan dan Peluang
Ijma' dalam Konteks Fiqih Kontemporer
Ijma' adalah salah satu sumber hukum dalam Islam yang memiliki peran penting dalam pembentukan hukum dan peraturan. Dalam konteks fiqih kontemporer, Ijma' menjadi instrumen penting dalam merespon berbagai tantangan dan peluang yang muncul dalam masyarakat modern. Ijma' adalah konsensus atau kesepakatan bersama para ulama tentang suatu masalah hukum yang berlaku dalam masyarakat Islam.
Tantangan Ijma' dalam Fiqih Kontemporer
Dalam era modern, tantangan terbesar bagi Ijma' adalah bagaimana menjaga relevansinya dalam masyarakat yang semakin kompleks dan dinamis. Pertama, tantangan dari perubahan sosial dan teknologi yang cepat. Perubahan ini seringkali memunculkan isu-isu baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya, sehingga memerlukan penafsiran hukum yang baru dan relevan. Kedua, tantangan dari pluralisme pemikiran dan budaya. Dalam masyarakat yang plural, mencapai konsensus atau Ijma' menjadi semakin sulit.
Peluang Ijma' dalam Fiqih Kontemporer
Meski demikian, Ijma' juga memiliki peluang besar dalam fiqih kontemporer. Pertama, Ijma' dapat menjadi alat untuk memperkuat legitimasi hukum Islam dalam masyarakat. Dengan adanya konsensus dari para ulama, hukum yang dihasilkan akan memiliki legitimasi yang kuat dan diterima oleh masyarakat. Kedua, Ijma' dapat menjadi jembatan antara tradisi hukum Islam dan tantangan modernitas. Melalui Ijma', hukum Islam dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
Mempertahankan Relevansi Ijma' dalam Fiqih Kontemporer
Untuk mempertahankan relevansi Ijma' dalam fiqih kontemporer, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama, para ulama harus terus mengupdate pengetahuan mereka tentang perkembangan terkini dalam masyarakat dan teknologi. Kedua, perlu adanya dialog dan diskusi yang terbuka antara para ulama dan masyarakat. Dengan begitu, Ijma' yang dihasilkan akan lebih relevan dan mencerminkan realitas yang ada di masyarakat.
Kesimpulan
Ijma' dalam perspektif fiqih kontemporer memiliki tantangan dan peluang tersendiri. Meski dihadapkan dengan tantangan seperti perubahan sosial dan teknologi serta pluralisme pemikiran, Ijma' tetap memiliki peluang untuk memperkuat legitimasi hukum Islam dan menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas. Dengan dialog dan diskusi yang terbuka serta pengetahuan yang terus diperbarui, Ijma' dapat terus relevan dalam masyarakat modern.