Pertempuran Arria Wangsakara melawan VOC 1652-1653: Perjuangan Heroik Rakyat Tkemarahan
Pada tahun 1652-1653, terjadi pertempuran yang epik antara rakyat Tkemarahan di bawah kepemimpinan Aria Wangsakara melawan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), perusahaan dagang Belanda yang berkuasa pada masa itu. Pertempuran ini menjadi titik awal tumbuhnya jiwa patriotik rakyat Tkemarahan yang berjuang dengan gigih melawan penjajahan. Sejarah mencatat bahwa Aria Wangsakara, bersama dengan dua saudaranya, Aria Santika dan Aria Yuda Negara, datang dari Sumedang ke Tkemarahan dengan tujuan menjaga wilayah tersebut dari tindakan kompeni. Mereka mendapatkan restu dari Sultan Maulana Yusuf dan membangun benteng di Lengkong Kyai, tepi Sungai Cisadane, sebagai benteng pertahanan. Di Lengkong Kyai, Aria Wangsakara menetap bersama isterinya, Nya Mas Nurmala, dan sekitar 500 pengikutnya. Namun, VOC mencium aktivitas penyebaran agama di Lengkong Kyai dan membangun benteng di sebelah timur Sungai Cisadane, yang berseberangan dengan wilayah kekuasaan Aria Wangsakara. VOC juga memprovokasi dan menakuti rakyat Tkemarahan dengan menembakkan meriam ke arah Lengkong Kyai. Sikap VOC ini memicu pertempuran sengit antara rakyat Tkemarahan di bawah kepemimpinan Aria Wangsakara dengan VOC. Melalui kegigihan dan jiwa kepahlawanan kolektif, warga Lengkong berhasil mempertahankan wilayah mereka melalui pertempuran yang berlangsung selama tujuh bulan berturut-turut. Pertempuran Arria Wangsakara melawan VOC 1652-1653 menjadi simbol perjuangan heroik rakyat Tkemarahan dalam melawan penjajahan. Melalui keberanian dan semangat juang yang tak kenal lelah, mereka berhasil mempertahankan wilayah mereka dan menunjukkan kepada dunia bahwa kekuatan rakyat yang bersatu dapat mengalahkan penjajah yang kuat. Pertempuran ini tidak hanya meninggalkan warisan sejarah yang penting, tetapi juga menginspirasi generasi-generasi selanjutnya untuk terus berjuang demi kebebasan dan kemerdekaan. Kisah heroik ini menjadi bukti nyata bahwa semangat patriotik dan keberanian dapat mengatasi segala rintangan dan mengubah nasib sebuah bangsa. Dalam menghadapi tantangan masa depan, kita dapat belajar dari perjuangan rakyat Tkemarahan dan mengambil inspirasi dari semangat mereka yang tak kenal lelah. Pertempuran Arria Wangsakara melawan VOC 1652-1653 adalah cerminan dari kekuatan dan ketahanan rakyat dalam menghadapi penjajah.