Analisis Perkembangan ETR dan Implikasinya pada Pengelolaan Pajak **
Efisiensi Tax Rate (ETR) merupakan rasio yang menunjukkan proporsi laba sebelum pajak yang dibayarkan sebagai pajak. ETR yang rendah mengindikasikan tingkat penghindaran pajak yang tinggi. Berdasarkan data yang diberikan, ETR pada tahun 2022 adalah -0,0371, yang menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian sebelum pajak sebesar Rp34.027.382.000,00. Meskipun demikian, perusahaan tetap membayar pajak sebesar Rp1.263.423.000,00. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mungkin telah melakukan strategi pengurangan pajak yang agresif, meskipun dalam kondisi rugi. Pada tahun 2023, ETR meningkat signifikan menjadi 0,6142. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah berhasil meningkatkan efisiensi pembayaran pajaknya. Peningkatan ETR ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: * Peningkatan Laba Sebelum Pajak: Laba sebelum pajak pada tahun 2023 meningkat menjadi Rp17.510.111.000,00, yang menunjukkan kinerja perusahaan yang lebih baik. * Penyesuaian Strategi Pajak: Perusahaan mungkin telah melakukan penyesuaian strategi pajak, seperti memanfaatkan insentif pajak yang tersedia atau melakukan optimalisasi pengeluaran yang dapat dikurangkan dari pajak. * Peningkatan Kepatuhan Pajak: Perusahaan mungkin telah meningkatkan kepatuhan pajak dengan lebih cermat dalam menghitung dan membayar kewajiban pajaknya. Kesimpulan:** Perubahan ETR dari tahun 2022 ke tahun 2023 menunjukkan bahwa perusahaan telah berhasil meningkatkan efisiensi pembayaran pajaknya. Peningkatan ini disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk peningkatan kinerja perusahaan, penyesuaian strategi pajak, dan peningkatan kepatuhan pajak. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah memahami pentingnya pengelolaan pajak yang efektif dan berkelanjutan.