Pentingnya Menerima Diri Sendiri dan Menghargai Perbedaan
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita terjebak dalam persepsi diri yang sempurna dan terpengaruh oleh komentar atau pandangan orang lain. Hal ini dapat mempengaruhi cara kita melihat diri sendiri dan menghargai perbedaan. Kisah Ainun dan Habibie adalah contoh nyata bagaimana pandangan orang lain dapat mempengaruhi persepsi diri seseorang. Ainun, seorang gadis Jawa, memiliki kulit yang lebih gelap dari kulit aslinya karena hobinya berenang. Suatu hari, Habibie dan teman-temannya berkomentar tentang perubahan fisik Ainun, yang membuat Ainun merasa terkejut dan tidak nyaman. Komentar tersebut menunjukkan bahwa Habibie memperhatikan perubahan Ainun, sekecil apapun itu. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menerima diri sendiri dan menghargai perbedaan. Tidak banyak orang yang menyadari bahwa Habibie sering memperhatikan Ainun. Bahkan, kepada temannya Wiratman, Habibie mengatakan bahwa Ainun cantik dan kulitnya yang berwarna cokelat tua menambah pesona gadis Jawa ini. Komentar Habibie ini tidak hanya mempengaruhi Ainun, tetapi juga teman-temannya yang mendengarnya. Mereka mulai menggoda Ainun dan Habibie, bahkan menjodohkan mereka berdua. Ketika Ainun dan Habibie lulus dari SMAK Dago, mereka memilih jalur yang berbeda. Habibie pergi ke Jerman untuk melanjutkan studinya, sementara Ainun melanjutkan kuliah di Jakarta jurusan kedokteran. Meskipun terpisah jarak ribuan kilometer, mereka tetap terhubung dan saling mendukung dalam perjalanan hidup masing-masing. Kisah Ainun dan Habibie mengajarkan kita pentingnya menerima diri sendiri dan menghargai perbedaan. Komentar atau pandangan orang lain tidak boleh mempengaruhi cara kita melihat diri sendiri. Setiap individu unik dan memiliki keindahan yang berbeda. Dalam menerima diri sendiri, kita juga harus belajar untuk menghargai perbedaan orang lain. Hanya dengan menerima dan menghargai perbedaan, kita dapat hidup dalam harmoni dan menciptakan dunia yang lebih baik.