Perang Dingin: Pertarungan Ideologi di Seluruh Dunia **
Perang Dingin, periode ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, mewarnai dunia dengan konflik ideologi yang meluas. Konflik ini tidak hanya terjadi di Eropa, tetapi juga merambat ke berbagai wilayah di dunia, termasuk Asia Tenggara, Amerika Tengah, dan Afrika. Asia Tenggara: Di Asia Tenggara, rivalitas antara Vietnam dan Kamboja menjadi cerminan konflik ideologi yang lebih besar. Kamboja, di bawah pemerintahan Pol Pot, menolak penyelesaian konflik perbatasan melalui forum PBB, sebuah sikap yang didukung oleh China. Di sisi lain, Vietnam, yang didukung oleh Uni Soviet, terlibat dalam konflik dengan Kamboja. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana Perang Dingin memicu konflik regional, dengan negara-negara kecil menjadi pion dalam permainan kekuatan besar. Amerika Tengah: Di Amerika Tengah, Kuba menjadi titik panas Perang Dingin. Pendirian negara komunis di Kuba oleh Fidel Castro memicu reaksi keras dari Amerika Serikat. Upaya Amerika Serikat untuk menggulingkan Castro melalui invasi Teluk Babi pada tahun 1961 gagal. Di Nikaragua, kelompok gerilyawan komunis Sandinista menguasai pemerintahan antara tahun 1970 hingga 1990, menunjukkan pengaruh komunis yang meluas di wilayah tersebut. Afrika: Di Afrika, Perang Dingin juga meninggalkan jejaknya. Ethiopia, di bawah pemerintahan sosialis, bersekutu dengan Uni Soviet. Di Angola dan Mozambik, kelompok gerilya Marxis-Leninis menguasai pemerintahan, menunjukkan pengaruh komunis yang kuat di benua tersebut. Afganistan: Afganistan menjadi medan pertempuran penting dalam Perang Dingin. Kudeta berdarah yang membawa pemerintahan komunis pimpinan Noor Mohammad Tariki ke tampuk kekuasaan pada tahun 1978 memicu perlawanan dari kelompok mujahidin. Uni Soviet, untuk menyelamatkan rezim komunis di Afganistan, melakukan invasi militer pada tahun 1979. Invasi ini mendapat perlawanan sengit dari mujahidin, yang akhirnya berhasil memukul mundur pasukan Soviet pada tahun 1989. Kesimpulan:** Perang Dingin, meskipun tidak melibatkan konflik langsung antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, memicu konflik regional di berbagai belahan dunia. Konflik ideologi antara kedua negara adikuasa ini meninggalkan jejak yang mendalam pada sejarah dunia, membentuk kembali peta politik dan sosial di berbagai wilayah. Perang Dingin mengingatkan kita tentang bahaya konflik ideologi dan pentingnya dialog dan kerja sama untuk mencapai perdamaian dunia.