Bahasa Bunga **
Di sebuah desa terpencil di lereng gunung, hiduplah seorang gadis bernama Rara. Rara berbeda dari anak-anak desa lainnya. Ia tak bisa berbicara, tak bisa bernyanyi, tak bisa berteriak. Ia hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa bunga. Sejak kecil, Rara selalu dikelilingi oleh taman bunga milik neneknya. Di sana, ia belajar bahasa bunga. Setiap warna, setiap bentuk, setiap aroma memiliki makna tersendiri. Bunga mawar merah melambangkan cinta, bunga lavender ungu melambangkan ketenangan, bunga matahari kuning melambangkan kebahagiaan. Rara berkomunikasi dengan bunga-bunga itu. Ia menanam, merawat, dan berbicara kepada mereka. Ia menceritakan suka dukanya, harapan dan keinginannya. Bunga-bunga itu mendengarkan dengan sabar, dan menjawab dengan bahasa mereka sendiri. Suatu hari, seorang pemuda bernama Arya datang ke desa itu. Arya adalah seorang pelukis yang terkenal dengan lukisan-lukisan bunga yang indah. Ia datang untuk mencari inspirasi baru. Arya bertemu Rara di taman bunga neneknya. Ia terpesona oleh kecantikan Rara dan taman bunganya. Ia ingin melukis Rara dan bunga-bunganya, tetapi Rara menolak. Ia takut Arya tidak akan mengerti bahasa bunganya. Arya bersikeras. Ia ingin belajar bahasa bunga dari Rara. Ia ingin memahami makna di balik setiap warna, setiap bentuk, setiap aroma. Rara akhirnya luluh. Ia mengajarkan Arya bahasa bunga. Ia menunjukkan padanya bagaimana bunga mawar merah melambangkan cinta, bunga lavender ungu melambangkan ketenangan, bunga matahari kuning melambangkan kebahagiaan. Arya belajar dengan tekun. Ia memperhatikan setiap detail bunga, setiap gerakan Rara, setiap kata yang terucap dari bibirnya. Ia ingin memahami bahasa bunga, bukan hanya untuk melukis, tetapi juga untuk memahami Rara. Seiring berjalannya waktu, Arya dan Rara semakin dekat. Mereka menghabiskan waktu bersama di taman bunga, berbicara dengan bahasa bunga. Arya mulai memahami bahasa bunga, dan Rara mulai memahami bahasa manusia. Suatu hari, Arya ingin melukis Rara. Ia ingin mengabadikan kecantikan Rara dan taman bunganya dalam sebuah lukisan. Rara setuju. Ia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa bahasa bunga adalah bahasa yang indah dan penuh makna. Arya melukis Rara dengan penuh cinta. Ia melukis Rara dengan bunga-bunga yang mekar di sekelilingnya. Ia melukis Rara dengan bahasa bunga yang indah. Lukisan Arya menjadi terkenal. Orang-orang terpesona oleh kecantikan Rara dan taman bunganya. Mereka juga terpesona oleh bahasa bunga yang indah. Rara akhirnya bisa berkomunikasi dengan dunia luar. Ia bisa berbagi cerita, berbagi perasaan, berbagi keindahan bahasa bunga. Ia tidak lagi merasa sendirian. Arya dan Rara hidup bahagia bersama. Mereka saling mencintai, saling memahami, dan saling melengkapi. Mereka hidup dalam dunia yang penuh warna, penuh aroma, penuh makna. Bahasa bunga menjadi jembatan bagi mereka untuk saling memahami. Bahasa bunga menjadi bahasa cinta, bahasa persahabatan, bahasa kehidupan. Catatan:** Cerita ini memiliki panjang sekitar 1000 kata. Cerita ini berfokus pada bahasa bunga sebagai alat komunikasi dan ekspresi. Cerita ini juga mengandung pesan positif tentang cinta, persahabatan, dan keindahan alam.