Membahas Syariat Islam dan Dinasakhny
Syariat Islam adalah seperangkat aturan dan hukum yang mengatur kehidupan sehari-hari umat Muslim. Ini berdasarkan Alquran dan Hadist, dua sumber utama ajaran Islam. Syariat Islam mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk ibadah, etika, dan hukum-hukum lainnya. Dinasakh adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aturan atau hukum yang telah dihapus atau diubah dari syariat Islam. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk perubahan dalam pemahaman ulama atau perubahan dalam kondisi sosial dan politik. Ada tiga jenis dinasakh dalam syariat Islam: 1. Dinasakh syariat kita: Ini adalah aturan atau hukum yang tidak termasuk dalam syariat Islam menurut kesepakatan para ulama. Contohnya, dalam syariat Nabi Musa, pakaian yang terkena najis tidak dianggap suci kecuali dipotong najisnya. Ini berarti bahwa pakaian tersebut tidak dapat digunakan lagi untuk ibadah atau keperluan lainnya sampai najisnya dipotong. 2. Dianggap syariat kita melalui Alquran dan Hadist: Ini adalah aturan atau hukum yang dianggap termasuk dalam syariat Islam menurut kesepakatan para ulama. Contohnya, perintah untuk menjalankan ibadah puasa adalah salah satu aturan yang paling penting dalam syariat Islam. Ini berarti bahwa umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa selama bulan Ramadhan dan tidak makan atau minum apa pun dari fajar hingga maghrib. 3. Tidak ada penegasan dari syariat kita apakah dinasakh atau dianggap sebagai syariat kita: Ini adalah aturan atau hukum yang tidak ada penegasan atau kesepakatan tentang apakah itu termasuk dalam syariat Islam atau tidak. Ini bisa menjadi aturan yang lebih tua atau kurang dikenal yang tidak secara khusus disebutkan dalam Alquran atau Hadist. Dinasakh adalah bagian penting dari syariat Islam, karena memungkinkan perubahan dan penyesuaian dengan kebutuhan dan kondisi sosial dan politik yang berubah. Ini juga menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitas ajaran Islam, yang telah memungkinkannya bertahan selama berabad-abad.