Sakuragi dan Ryota: Awal Sebuah Persaingan **
Sakuragi, dengan amarah membara, bangkit dari keterpurukannya. Dia membalas serangan Ryota dengan tendangan keras, membuat Ryota terhuyung dan menabrak Mitsui yang sedang terduduk di motornya. Haruko, yang datang untuk melihat keributan, terkejut melihat Sakuragi sedang berkelahi. Ryota, yang masih berang, kembali menyerang Sakuragi. Namun, Mitsui yang tiba-tiba bangun, terkena sikutan Ryota dan terluka. Sakuragi, yang masih diliputi amarah, mencengkeram kepala Ryota dan memberikan obat kepala dosis tinggi. Nori, yang berada di belakang Sakuragi, mencoba menghentikan perkelahian, namun malah mendapatkan pukulan dari Sakuragi dan terluka. Sakuragi kemudian mengangkat Nori dan melemparkannya ke arah Ryota. Ayako dan Haruko, yang melihat perkelahian semakin memanas, berteriak meminta mereka berhenti. Sakuragi dan Ryota, yang masih diliputi amarah, seketika berubah sikap menjadi manis. Dalam hati, Sakuragi menyadari bahwa Ryota telah salah paham padanya dan Ayako. Keduanya masih menahan amarah masing-masing hingga Ayako memukul mereka berdua. Dia menyuruh mereka untuk segera berlatih basket. Sakuragi dan Ryota berlari secepat kilat menuju lapangan basket. Saat berlari, Sakuragi melihat sepatu basket milik Ryota. Dia pun mengeluarkan sepatu basket miliknya. Ryota terkejut melihat Sakuragi memiliki sepatu idamannya. Keduanya saling memiliki prasangka sebagai pemain basket. Mereka berhenti tepat di pintu lapangan basket, dan terkejut karena ternyata keduanya adalah pemain basket. Mereka memasuki lapangan basket. Ryota disambut teman-temannya karena dapat bergabung kembali dengan tim basket. Di tempat lain, Mitsui yang terluka akibat perkelahian Sakuragi dan Ryota, menaruh dendam kepada mereka. Wawasan:** Pertemuan pertama Sakuragi dan Ryota yang penuh amarah dan kekerasan, ternyata menjadi awal dari sebuah persaingan. Keduanya, yang sama-sama memiliki bakat dalam basket, akan saling berhadapan di lapangan. Persaingan ini akan diwarnai dengan emosi, ambisi, dan persahabatan yang tak terduga.