Perbandingan Endapan Perak dan Tembaga dalam Elektrolisis
Soal di atas membahas tentang elektrolisis larutan AgNO₃ dan CuSO₄. Elektrolisis merupakan proses penguraian senyawa kimia menggunakan arus listrik. Pada elektrolisis AgNO₃, ion Ag⁺ akan tereduksi di katoda membentuk endapan perak (Ag). Reaksi reduksi yang terjadi adalah: Ag⁺ + e⁻ → Ag. Sedangkan pada elektrolisis CuSO₄, ion Cu²⁺ akan tereduksi di katoda membentuk endapan tembaga (Cu). Reaksi reduksinya adalah: Cu²⁺ + 2e⁻ → Cu. Diketahui massa perak yang mengendap (Ag) adalah 1,08 gram. Jumlah mol perak dapat dihitung dengan rumus: mol = massa / Ar. Maka, mol Ag = 1,08 g / 108 g/mol = 0,01 mol. Karena setiap ion Ag⁺ membutuhkan 1 elektron untuk tereduksi menjadi Ag, maka jumlah elektron yang terlibat dalam pembentukan 0,01 mol Ag adalah 0,01 mol elektron. Pada elektrolisis CuSO₄, setiap ion Cu²⁺ membutuhkan 2 elektron untuk tereduksi menjadi Cu. Karena jumlah elektron yang tersedia sama, yaitu 0,01 mol elektron, maka jumlah mol Cu yang mengendap dapat dihitung: mol Cu = (0,01 mol elektron) / 2 = 0,005 mol Massa tembaga yang mengendap dapat dihitung dengan rumus: massa = mol x Ar. Maka, massa Cu = 0,005 mol x 63,5 g/mol = 0,3175 gram. Jadi, massa tembaga yang mengendap adalah 0,3175 gram. Perbandingan massa endapan perak dan tembaga menunjukkan hubungan stoikiometri yang jelas berdasarkan jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi reduksi masing-masing ion logam. Pemahaman konsep mol dan reaksi redoks sangat krusial dalam menyelesaikan soal ini. Hal ini menunjukkan pentingnya penguasaan konsep dasar kimia untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks.