Hukum II Mendel: Pernyataan yang Benar
Hukum II Mendel, juga dikenal sebagai hukum pemisahan bebas, adalah salah satu prinsip dasar dalam genetika yang ditemukan oleh ahli botani Austria, Gregor Mendel. Hukum ini menyatakan bahwa ketika individu yang heterozigot (memiliki dua alel yang berbeda) untuk suatu sifat dipertahankan, alel-alel tersebut akan dipisahkan secara acak selama pembentukan sel kelamin. Dalam artikel ini, kita akan membahas pernyataan yang benar mengenai hukum II Mendel. Pernyataan yang benar mengenai hukum II Mendel adalah bahwa alel-alel yang terpisah selama pembentukan sel kelamin akan bergabung kembali secara acak saat pembuahan terjadi. Dalam proses ini, alel-alel yang terpisah pada generasi pertama akan bergabung kembali secara acak pada generasi kedua. Hal ini berarti bahwa ketika individu heterozigot untuk suatu sifat berkembang biak, keturunan mereka akan memiliki peluang yang sama untuk mewarisi salah satu alel dari induk jantan maupun induk betina. Misalnya, jika kita mengamati sifat warna bunga pada tanaman ercis, dengan alel merah (R) dan alel putih (W), hukum II Mendel menyatakan bahwa ketika tanaman heterozigot (RW) berkembang biak, keturunan mereka akan memiliki peluang 50% untuk mewarisi alel merah dan 50% untuk mewarisi alel putih. Ini berarti bahwa pada generasi kedua, kita akan melihat kombinasi alel yang berbeda, seperti RR, RW, dan WW. Penting untuk dicatat bahwa hukum II Mendel hanya berlaku jika alel-alel yang terpisah tersebut berada pada kromosom yang berbeda atau lokus yang berbeda. Jika alel-alel tersebut berada pada kromosom yang sama, maka hukum ini tidak berlaku dan akan terjadi pewarisan yang tidak acak. Dalam penelitian Mendel, hukum II Mendel terbukti secara konsisten pada berbagai sifat dan organisme. Penemuan ini memberikan dasar yang kuat bagi pemahaman kita tentang pewarisan genetik dan membantu menjelaskan variasi yang kita lihat dalam populasi organisme. Dalam kesimpulan, pernyataan yang benar mengenai hukum II Mendel adalah bahwa alel-alel yang terpisah selama pembentukan sel kelamin akan bergabung kembali secara acak saat pembuahan terjadi. Hukum ini memberikan pemahaman yang penting tentang pewarisan genetik dan telah terbukti secara konsisten dalam penelitian Mendel.