Bagaimana Soekarno Membangun Identitas Nasional Indonesia?
Bangsa Indonesia, sebuah entitas yang lahir dari rahim perjuangan dan persatuan, memiliki identitas nasional yang kuat dan khas. Identitas ini tak muncul begitu saja, melainkan melalui proses panjang yang dibentuk oleh berbagai faktor historis, budaya, dan politik. Di antara sekian banyak tokoh penting, Soekarno, proklamator dan presiden pertama Indonesia, memainkan peran sentral dalam membangun dan mengukuhkan identitas nasional Indonesia.
Pilar-pilar Pembentukan Identitas Nasional
Soekarno, dengan visi kenegarawanannya yang tajam, memahami betul pentingnya sebuah identitas nasional bagi bangsa yang baru merdeka. Ia menyadari bahwa Indonesia, dengan segala keberagamannya, membutuhkan perekat kuat untuk menyatukan berbagai suku, agama, ras, dan golongan. Untuk itu, ia meletakkan dasar-dasar identitas nasional Indonesia melalui beberapa pilar utama.
Pancasila: Landasan Ideologi dan Pandangan Hidup
Pilar pertama yang Soekarno tegaskan adalah Pancasila. Ia menggali nilai-nilai luhur dari budaya dan kearifan lokal Indonesia, merumuskannya menjadi lima sila yang mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila bukan hanya sekedar ideologi negara, melainkan juga pandangan hidup yang memandu seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui Pancasila, Soekarno ingin membangun identitas nasional Indonesia yang berlandaskan pada Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
Bahasa Indonesia: Alat Pemersatu dan Identitas Bangsa
Soekarno menyadari bahwa bahasa memiliki peran krusial dalam membangun identitas nasional. Ia memperjuangkan Bahasa Indonesia, yang berasal dari bahasa Melayu, untuk dijadikan bahasa persatuan. Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga simbol persatuan dan identitas bangsa. Dengan menggunakan bahasa yang sama, Soekarno yakin bahwa rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dapat saling memahami, bersatu, dan membangun bangsa bersama-sama.
Semangat Anti-Imperialisme: Menggalang Solidaritas dan Kemandirian
Soekarno juga membangun identitas nasional Indonesia dengan mengobarkan semangat anti-imperialisme. Ia menyuarakan perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan dan penindasan, baik fisik maupun mental. Semangat ini membangkitkan rasa solidaritas dan persaudaraan di antara rakyat Indonesia, sekaligus mengukuhkan tekad untuk membangun bangsa yang merdeka, berdaulat, dan mandiri.
Politik Luar Negeri Bebas Aktif: Meneguhkan Eksistensi di Kancah Dunia
Tak hanya di dalam negeri, Soekarno juga membangun identitas nasional Indonesia di kancah internasional. Ia menjalankan politik luar negeri bebas aktif, yang mengedepankan prinsip-prinsip kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan sosial. Melalui politik luar negeri ini, Indonesia menunjukkan kepada dunia bahwa negara-negara baru merdeka memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri, bebas dari intervensi asing, dan berkontribusi dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih baik.
Soekarno telah meletakkan fondasi yang kokoh bagi identitas nasional Indonesia. Pancasila sebagai landasan ideologi, Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu, semangat anti-imperialisme, dan politik luar negeri bebas aktif adalah warisan berharga yang terus mewarnai perjalanan bangsa Indonesia hingga saat ini.