New Public Management: Menjelaskan NPM dengan Aspek Teoretis dan Ideologis
New Public Management (NPM) adalah konsep yang muncul dalam administrasi publik untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan publik. NPM lahir dari gerakan NPM Movement yang memiliki dua agenda utama. Pertama, memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan bermutu. Ini berarti bahwa semua pelayanan yang disediakan oleh pemerintah harus bermutu dan berkualitas. NPM berbicara tentang penyederhanaan pembangunan dalam suatu negara. Terdapat tiga komponen utama dalam pelayanan publik, yaitu: 1. Providing public goods: Pengediaan barang publik. 2. Providing public service: Jasa publik seperti kesehatan, keamanan, listrik, penerangan, dan jembatan. 3. Providing administratif service: Penyediaan publik berupa surat-surat atau dokumen seperti KTP dan SIM. Komponen-komponen ini menjadi bagian penting dalam proses pembangunan. Kedua, pemerintah harus responsif, cepat tanggap, dan bebas hambatan. Pelayanan publik yang bebas hambatan dan tidak berbelit-belit adalah pelayanan yang dibutuhkan oleh semua orang. Ini merupakan aspek teoretis dari NPM yang menekankan pentingnya responsivitas dan kebebasan dalam pelayanan publik. Selain itu, NPM juga memiliki aspek ideologis. NPM mengedepankan nilai-nilai seperti efisiensi, akuntabilitas, dan transparansi dalam pelayanan publik. NPM juga menekankan pentingnya inovasi dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Dalam konteks dunia nyata, NPM telah diterapkan di berbagai negara untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. NPM juga telah menjadi bagian penting dalam pembangunan negara-negara berkembang. Secara keseluruhan, NPM adalah konsep yang menekankan pentingederhanaan, responsivitas, dan transparansi dalam pelayanan publik. NPM juga menekankan pentingnya inovasi dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. NPM telah diterapkan di berbagai negara dan menjadi bagian penting dalam pembangunan negara-negara berkembang.