Rahasia Ria yang Terbongkar **
Udara di ruang latihan JKT48 terasa dingin, bahkan lebih dingin dari biasanya. Ria, adik dari Shani, terbaring lemah di sofa, matanya kosong menatap langit-langit. Para member berkumpul di sekitarnya, wajah mereka dipenuhi kekhawatiran. Ria pingsan, dan yang lebih aneh lagi, dia berpura-pura amnesia. "Ria, kamu ingat siapa aku?" tanya Melody, sang kapten, dengan lembut. Ria menggeleng pelan, matanya masih kosong. "Aku... aku tidak ingat siapa pun," lirih Ria, suaranya terdengar lemah. Para member saling bertukar pandang, keraguan terpancar di wajah mereka. Mereka tahu Ria sedang berpura-pura. Mereka tahu Ria sedang merencanakan sesuatu. "Ria, kita tahu kamu sedang berpura-pura," ucap Shani, suaranya tegas. Ria terdiam, matanya mulai berkaca-kaca. "Aku... aku hanya ingin istirahat," jawab Ria, suaranya bergetar. "Istirahat? Dengan cara ini?" tanya Melody, suaranya sedikit meninggi. "Aku... aku lelah," jawab Ria, air matanya mulai mengalir. Para member terdiam. Mereka tahu Ria sedang dalam tekanan. Mereka tahu Ria sedang berjuang dengan sesuatu. "Ria, kita semua di sini untukmu," ucap Shani, suaranya lembut. "Ceritakan apa yang terjadi." Ria terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang. "Aku... aku takut," lirihnya. "Takut apa?" tanya Melody. "Takut gagal," jawab Ria, suaranya berbisik. Para member tercengang. Mereka tidak pernah menyangka Ria akan merasa takut. Mereka tidak pernah menyangka Ria akan merasa terbebani. "Ria, kamu tidak sendirian," ucap Shani, tangannya menggenggam tangan Ria. "Kita semua di sini untukmu. Kita akan membantumu." Ria terdiam, matanya menatap Shani dengan penuh harap. Dia tahu Shani benar. Dia tahu para member akan selalu ada untuknya. "Terima kasih," lirih Ria, suaranya berbisik. Para member tersenyum. Mereka tahu Ria akan baik-baik saja. Mereka tahu Ria akan melewati masa sulit ini. Catatan:** Cerita ini berfokus pada hubungan antara Ria dan para member JKT48, dan bagaimana mereka saling mendukung dalam masa sulit. Cerita ini tidak mengandung unsur kekerasan, penipuan, atau romantisme.