Bagaimana Matius Mengintegrasikan Pekerjaan Lamanya dengan Ajaran Yesus dalam Injilnya?
Pada awalnya, kita melihat Matius, seorang pemungut cukai yang sibuk dengan pekerjaannya, namun kemudian dia memilih untuk meninggalkan segalanya dan mengikuti Yesus. Dalam Injilnya, Matius mengintegrasikan pekerjaan lamanya dengan ajaran Yesus dengan cara yang unik dan menarik. Dia menggunakan keterampilan dan pengetahuannya sebagai pemungut cukai untuk memberikan perspektif yang berbeda tentang ajaran Yesus.
Pemahaman Matius tentang Pajak dan Kerajaan Tuhan
Sebagai seorang pemungut cukai, Matius memahami konsep pajak dan bagaimana sistem ini bekerja. Dia menggunakan pemahaman ini untuk menjelaskan konsep Kerajaan Tuhan. Dalam Injilnya, Matius seringkali menggunakan analogi tentang pajak dan kerajaan untuk menjelaskan ajaran Yesus. Misalnya, dalam Matius 22:21, Yesus berkata, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar, dan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan." Ini adalah contoh bagaimana Matius menggunakan pengetahuan lamanya untuk menjelaskan ajaran Yesus.
Matius dan Penggunaan Angka
Sebagai seorang pemungut cukai, Matius juga terbiasa dengan angka. Dia menggunakan keterampilan ini dalam penulisan Injilnya. Misalnya, dalam Matius 18:21-22, ketika Petrus bertanya kepada Yesus berapa kali dia harus memaafkan saudaranya yang berdosa terhadapnya, Yesus menjawab, "Bukan tujuh kali, tetapi tujuh puluh kali tujuh." Ini adalah contoh lain bagaimana Matius menggunakan pengetahuan lamanya untuk menjelaskan ajaran Yesus.
Matius dan Kehidupan Sosial
Sebagai seorang pemungut cukai, Matius juga memahami kehidupan sosial dan politik pada zamannya. Dia menggunakan pemahaman ini untuk memberikan konteks pada ajaran Yesus. Misalnya, dalam Matius 5:41, Yesus berkata, "Siapa pun yang memaksa kamu berjalan satu mil, berjalanlah dua mil dengannya." Ini adalah contoh bagaimana Matius menggunakan pengetahuan lamanya untuk menjelaskan ajaran Yesus.
Dalam penutup, Matius, seorang pemungut cukai, berhasil mengintegrasikan pekerjaan lamanya dengan ajaran Yesus dalam Injilnya. Dia menggunakan pengetahuan dan keterampilan lamanya untuk memberikan perspektif yang berbeda dan mendalam tentang ajaran Yesus. Dengan demikian, Injil Matius tidak hanya menjadi sumber ajaran Yesus, tetapi juga menjadi jendela ke dalam pemahaman Matius tentang dunia dan bagaimana dia melihat ajaran Yesus dalam konteks dunianya.