Dampak Berkurangnya Daerah Resapan Air terhadap Ketersediaan Air Tanah di Perkotaan
Perkembangan pesat wilayah perkotaan seringkali mengorbankan ruang terbuka hijau, termasuk daerah resapan air. Padahal, daerah resapan air memegang peran krusial dalam menjaga ketersediaan air tanah, sumber daya vital bagi kehidupan manusia. Berkurangnya daerah resapan air di perkotaan berdampak serius pada ketersediaan air tanah, memicu serangkaian permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius.
Menurunnya Kemampuan Tanah dalam Menyerap Air
Daerah resapan air, seperti tanah, hutan, dan ruang terbuka hijau, berperan sebagai spons raksasa yang menyerap air hujan. Berkurangnya daerah resapan air di perkotaan akibat pembangunan yang masif menyebabkan air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah dengan optimal. Akibatnya, kemampuan tanah dalam menyimpan air tanah menurun drastis.
Meningkatnya Aliran Permukaan dan Risiko Banjir
Ketika daerah resapan air berkurang, air hujan yang seharusnya meresap ke dalam tanah justru akan mengalir di permukaan. Aliran permukaan yang berlebihan ini meningkatkan risiko terjadinya banjir, terutama di wilayah perkotaan yang padat penduduk dan memiliki drainase yang buruk. Banjir tidak hanya merugikan secara materi, tetapi juga mengancam keselamatan warga.
Penurunan Kualitas Air Tanah
Berkurangnya daerah resapan air juga berdampak pada kualitas air tanah. Air hujan yang mengalir di permukaan akan membawa berbagai polutan, seperti sampah, limbah rumah tangga, dan bahan kimia, masuk ke dalam tanah. Polutan ini mencemari air tanah, sehingga kualitasnya menurun dan tidak layak konsumsi.
Intrusi Air Laut ke Daratan
Di wilayah pesisir, berkurangnya daerah resapan air dapat memicu intrusi air laut. Intrusi air laut terjadi ketika air laut merembes ke dalam tanah yang kosong akibat pengambilan air tanah yang berlebihan. Air laut yang asin akan mencemari air tanah, sehingga tidak lagi layak konsumsi dan merusak ekosistem.
Krisis Air Bersih di Perkotaan
Berkurangnya daerah resapan air pada akhirnya akan berdampak pada ketersediaan air bersih di perkotaan. Penurunan kemampuan tanah dalam menyimpan air, pencemaran air tanah, dan intrusi air laut merupakan faktor yang berkontribusi terhadap krisis air bersih. Krisis air bersih dapat menghambat aktivitas sehari-hari dan mengancam kesehatan masyarakat.
Melestarikan daerah resapan air di perkotaan merupakan langkah krusial untuk menjaga ketersediaan air tanah. Pembangunan yang berkelanjutan, penerapan sistem drainase yang baik, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya daerah resapan air menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini. Upaya kolektif dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan ketersediaan air tanah yang cukup dan berkualitas bagi generasi sekarang dan mendatang.