Kenangan Masa Kecil di Rumah Baru
Saat SMA, Arendra dan keluarganya pindah lagi ke rumah yang sama seperti di masa SD. Rumah itu, penuh dengan kenangan masa kecil, menjadi tempat di mana Arendra menemukan kembali akar kampung halamannya. Meskipun dia telah berkembang menjadi pemuda tangguh, kenangan itu membuatnya menghargai perjalanan hidupnya. Rumah baru mereka terletak di pinggiran kota, di tengah-tengah lingkungan yang tenang dan damai. Setiap kali Arendra melihat rumah itu, dia teringat akan masa kecilnya yang penuh dengan keceriaan dan petualangan. Di rumah itu, dia dan saudara-saudaranya sering bermain di halaman belakang, mengeksplorasi alam sekitar, dan menciptakan kenangan tak terlupakan. Salah satu kenangan yang paling berkesan adalah saat mereka membuat rumah pohon di pohon besar di halaman belakang. Mereka menghabiskan berjam-jam untuk membangun rumah pohon itu dengan tangan mereka sendiri. Setiap hari setelah pulang sekolah, mereka akan pergi ke rumah pohon itu untuk bermain dan bercengkerama. Rumah pohon itu menjadi tempat perlindungan mereka dari dunia luar, tempat di mana mereka bisa menjadi diri mereka yang sebenarnya tanpa ada yang menghakimi. Selain rumah pohon, rumah baru mereka juga memiliki taman yang luas. Di taman itu, mereka sering mengadakan pesta kecil dengan teman-teman mereka. Mereka akan mengatur meja piknik di tengah taman, membawa makanan dan minuman, dan berbagi tawa dan cerita. Pesta-pesta itu selalu penuh dengan kegembiraan dan kebahagiaan, mengingatkan Arendra akan betapa beruntungnya dia memiliki keluarga dan teman-teman yang peduli. Namun, tidak semua kenangan di rumah baru mereka adalah tentang keceriaan. Ada juga momen-momen sulit yang menguji ketangguhan Arendra. Salah satunya adalah saat dia menghadapi ujian sekolah yang sulit. Di rumah baru mereka, dia menemukan ketenangan dan kenyamanan yang dia butuhkan untuk belajar dengan fokus. Dia menghabiskan berjam-jam di meja belajar di kamarnya, mempelajari pelajaran-pelajaran yang sulit dengan tekun. Rumah itu memberinya tempat yang aman untuk tumbuh dan berkembang, memberinya kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup. Rumah baru mereka bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga menjadi saksi perjalanan hidup Arendra. Di sana, dia menemukan kembali akar kampung halamannya, mengingat kenangan-kenangan masa kecil yang membentuk dirinya menjadi siapa dia sekarang. Rumah itu mengajarkan Arendra untuk menghargai perjalanan hidupnya, untuk tidak melupakan asal-usulnya, dan untuk selalu bersyukur atas apa yang dia miliki. Dalam perjalanan hidupnya, Arendra menyadari bahwa rumah bukan hanya tentang dinding dan atap, tetapi tentang kenangan dan makna yang terkait dengannya. Rumah baru mereka adalah tempat di mana Arendra menemukan kembali akar kampung halamannya, tempat di mana dia bisa menjadi dirinya yang sebenarnya.