Keajaiban Alam di Lembah Lahambay
Lembah Lahambay adalah sebuah tempat yang tersembunyi di tengah-tengah pegunungan. Di pagi hari, lembah ini selalu terbungkus kabut yang memberikan kesan magis. Ketika sinar matahari mulai menerobos kabut, kehidupan di lembah ini pun dimulai. Akses ke lembah ini hanya melalui jalan batuan selebar tiga meter. Di desa atas, yang berjarak sekitar satu kilometer dari kampung mereka, penduduknya lebih maju dan lebih berada. Ada dua mobil tua yang sering bolak-balik ke kota kecamatan, membawa hasil bumi dari lembah tersebut. Namun, penduduk lembah harus melewati jalanan buruk yang menurun untuk mencapai desa atas. Meskipun terbatas, di desa atas juga terdapat sekolah dasar. Namun, bangunan sekolah tersebut sangat sederhana dengan hanya satu guru untuk semua kelas. Meski demikian, penduduk lembah telah terbiasa dengan segala keterbatasan ini. Dua anak di lembah ini, Kak Laisa dan Yashinta, sering merambah hutan di pagi buta. Mereka tumbuh dan akrab dengan kehidupan sekitar. Suatu hari, Kak Laisa menemukan sebuah bendungan yang dihuni oleh lima ekor berang-berang. Ia menceritakan temuannya ini kepada Yashinta, yang membuat adiknya sangat ingin melihatnya. Setelah beberapa waktu merajuk, Yashinta berhasil meyakinkan Kak Laisa untuk mengajaknya melihat berang-berang. Mereka berangkat pagi-pagi sekali, karena waktu terbaik untuk melihat berang-berang adalah pagi hari. Namun, sebelum berangkat, Mamak Lainuri memberikan pesan kepada Kak Laisa untuk menjaga adiknya. Meskipun Yashinta merasa sudah cukup besar dan tidak perlu dijaga, Mamak tetap memberikan peringatan. Mereka berdua pun berangkat dengan semangat tinggi, tidak sabar untuk melihat keajaiban alam di lembah Lahambay. Ketika mereka tiba di bendungan, Yashinta awalnya merasa tidak ada yang istimewa. Namun, ketika Kak Laisa menjelaskan tentang kehidupan berang-berang dan melihat anak-anak berang-berang yang lucu berenang, Yashinta pun terpesona. Mereka berdua menghabiskan waktu di sana, menikmati keindahan alam dan kehidupan liar yang ada di lembah Lahambay. Yashinta menyadari bahwa keajaiban alam bisa ditemukan di tempat-tempat tersembunyi seperti lembah ini. Kembali ke rumah, Yashinta menceritakan pengalamannya kepada kedua kakaknya, Blarin dan Ikanuri. Meskipun awalnya mereka meragukan keindahan berang-berang, namun setelah mendengar cerita Yashinta, mereka pun tertarik dan merasa bahwa itu adalah pengalaman yang lucu dan menarik. Dengan pengalaman ini, Yashinta belajar bahwa keajaiban alam bisa ditemukan di tempat-tempat yang tidak terduga. Ia juga belajar untuk menghargai dan menjaga keindahan alam yang ada di sekitarnya. Dalam perjalanan hidupnya, Yashinta berjanji untuk terus menjelajahi keajaiban alam dan berbagi pengalamannya dengan orang lain. Ia menyadari bahwa keindahan alam adalah sesuatu yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.