Kebangkitan Pemikiran Ilmiah dalam Sejarah Manusi
Pendahuluan: Sistem pengetahuan berkembang seiring dengan perkembangan manusia. Meskipun mengalami pasang surut, ilmu pengetahuan terus berkembang. Pada era tertentu, terjadi kemunduran di suatu kawasan, namun di kawasan lain terjadi perkembangan baru. Peradaban Sumeria: Peradaban Sumeria menjadi sumber kreativitas dan inovasi. Dukungan dari kaum intelektual dan golongan literasi dari kaum keagamaan membuat peradaban ini terus berlanjut sebagai sumber inspirasi. Cara berpikir ilmiah mulai muncul, menggantikan gagasan magis dan mitos yang sebelumnya mendominasi. Peradaban Sumeria bahkan menjadi model bagi perkembangan ilmu pengetahuan di masa depan. Pemikiran Ilmiah: Gerakan pemikiran ilmiah terjadi seiring dengan perubahan pola pikir dari receptive mind ke inquiring mind. Manusia mulai mempertanyakan dan mencari penjelasan rasional untuk fenomena alam dan kehidupan sehari-hari. Gagasan magis dan mitos perlahan tergantikan oleh pemikiran ilmiah yang didasarkan pada observasi, eksperimen, dan analisis logis. Perkembangan Pusat Peradaban: Setelah Sumeria, pusat peradaban berkembang di Mesopotamia dan daerah lainnya. Perkembangan ilmu pengetahuan terus berlanjut dengan penemuan-penemuan baru dalam bidang matematika, astronomi, kedokteran, dan lainnya. Pusat-pusat peradaban ini menjadi tempat pertukaran ide dan pengetahuan antara para ilmuwan dan cendekiawan. Kesimpulan: Kebangkitan pemikiran ilmiah dalam sejarah manusia merupakan revolusi besar yang menggantikan gagasan magis dan mitos. Peradaban Sumeria menjadi model bagi perkembangan ilmu pengetahuan di masa depan. Gerakan pemikiran ilmiah terus berkembang seiring dengan perubahan pola pikir manusia. Perkembangan pusat peradaban menjadi pusat pertukaran ide dan pengetahuan. Dengan demikian, pemikiran ilmiah menjadi landasan bagi kemajuan manusia dalam memahami dunia di sekitarnya.