Mengenal Ragam Istilah Gotong Royong di 34 Provinsi di Indonesia
Mengenal Konsep Gotong Royong
Gotong Royong adalah sebuah konsep yang sangat akrab dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Konsep ini merujuk pada kerjasama dan bantuan timbal balik antara anggota masyarakat dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan atau masalah. Gotong Royong mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan kekeluargaan yang menjadi ciri khas budaya Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh ragam istilah Gotong Royong di 34 provinsi di Indonesia.
Gotong Royong di Sumatera Utara: Marhusip
Di Sumatera Utara, istilah Gotong Royong dikenal dengan sebutan Marhusip. Marhusip adalah tradisi masyarakat Batak dalam membantu sesama anggota masyarakat yang sedang menghadapi masalah atau pekerjaan besar. Marhusip mencerminkan semangat kebersamaan dan solidaritas yang kuat dalam masyarakat Batak.
Gotong Royong di Jawa: Sambatan
Di Jawa, istilah Gotong Royong dikenal dengan sebutan Sambatan. Sambatan adalah tradisi masyarakat Jawa dalam membantu sesama anggota masyarakat dalam berbagai kegiatan, mulai dari pembangunan rumah, panen raya, hingga persiapan pernikahan. Sambatan mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kerjasama yang menjadi ciri khas masyarakat Jawa.
Gotong Royong di Bali: Ngayah
Di Bali, istilah Gotong Royong dikenal dengan sebutan Ngayah. Ngayah adalah tradisi masyarakat Bali dalam membantu sesama anggota masyarakat dalam berbagai kegiatan, terutama yang berkaitan dengan upacara keagamaan. Ngayah mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kerjasama yang menjadi ciri khas masyarakat Bali.
Gotong Royong di Papua: Sasi
Di Papua, istilah Gotong Royong dikenal dengan sebutan Sasi. Sasi adalah tradisi masyarakat Papua dalam membantu sesama anggota masyarakat dalam berbagai kegiatan, terutama yang berkaitan dengan panen dan perburuan. Sasi mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kerjasama yang menjadi ciri khas masyarakat Papua.
Gotong Royong di Sulawesi: Mapalus
Di Sulawesi, istilah Gotong Royong dikenal dengan sebutan Mapalus. Mapalus adalah tradisi masyarakat Sulawesi dalam membantu sesama anggota masyarakat dalam berbagai kegiatan, mulai dari pembangunan rumah, panen raya, hingga persiapan pernikahan. Mapalus mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kerjasama yang menjadi ciri khas masyarakat Sulawesi.
Gotong Royong di Kalimantan: Handil Bakti
Di Kalimantan, istilah Gotong Royong dikenal dengan sebutan Handil Bakti. Handil Bakti adalah tradisi masyarakat Kalimantan dalam membantu sesama anggota masyarakat dalam berbagai kegiatan, mulai dari pembangunan rumah, panen raya, hingga persiapan pernikahan. Handil Bakti mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kerjasama yang menjadi ciri khas masyarakat Kalimantan.
Gotong Royong di Nusa Tenggara: Mboten Sare
Di Nusa Tenggara, istilah Gotong Royong dikenal dengan sebutan Mboten Sare. Mboten Sare adalah tradisi masyarakat Nusa Tenggara dalam membantu sesama anggota masyarakat dalam berbagai kegiatan, mulai dari pembangunan rumah, panen raya, hingga persiapan pernikahan. Mboten Sare mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kerjasama yang menjadi ciri khas masyarakat Nusa Tenggara.
Gotong Royong di Maluku: Pela Gandong
Di Maluku, istilah Gotong Royong dikenal dengan sebutan Pela Gandong. Pela Gandong adalah tradisi masyarakat Maluku dalam membantu sesama anggota masyarakat dalam berbagai kegiatan, mulai dari pembangunan rumah, panen raya, hingga persiapan pernikahan. Pela Gandong mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kerjasama yang menjadi ciri khas masyarakat Maluku.
Menyimpulkan Ragam Istilah Gotong Royong
Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa konsep Gotong Royong memiliki berbagai istilah di berbagai provinsi di Indonesia. Meski memiliki istilah yang berbeda-beda, namun semangat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tetap sama, yaitu semangat kebersamaan, solidaritas, dan kerjasama. Konsep Gotong Royong ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia memiliki budaya yang kaya dan beragam, namun tetap satu dalam semangat kebersamaan dan kerjasama.