Upaya Pemerintah dalam Menyelesaikan Konflik Dalam Negeri
Selain berupaya untuk menjaga kedaulatan wilayah dari ancaman luar, pemerintah juga harus berusaha mencegah terjadinya disintegrasi di dalam negeri akibat konflik yang berkepanjangan. Salah satu contoh konflik yang belum berhasil diselesaikan adalah konflik di Aceh. Meskipun telah dilakukan berbagai pendekatan baru melalui dialog, konflik di Aceh masih terus berlanjut. Pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berupaya untuk lebih mengefektifkan forum-forum dialog mulai dari tingkat lokal Aceh hingga tingkat internasional. Pada tingkat internasional, upaya tersebut menghasilkan Geneva Agreement (Kesepakatan Penghentian Permusuhan) yang bertujuan untuk menghentikan pertempuran dan menjadi dasar dalam upaya negosiasi damai di Aceh. Namun, kesepakatan tersebut belum dapat dilaksanakan sepenuhnya karena minimnya dukungan di tingkat domestik dan tidak adanya dukungan dari pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Selain melalui perundingan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga melakukan pendekatan langsung dengan masyarakat Aceh melalui kunjungan pada tahun 2004. Dalam kunjungan tersebut, Presiden menekankan pentingnya penerapan otonomi khusus di Aceh sebagai solusi yang luas. Presiden juga berupaya untuk membicarakan amnesti dengan DPR bagi anggota GAM, sambil menekankan bahwa solusi militer tidak akan menyelesaikan masalah Aceh secara permanen. Selain konflik di Aceh, konflik bernuansa agama di Poso juga merupakan konflik yang berpotensi menjadi konflik berskala luas. Konflik ini dimulai pada tahun 1998 dan terus berlanjut hingga masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk menyelesaikan konflik ini, Presiden mengeluarkan Instruksi Presiden yang mengatur langkah-langkah penanganan konflik di Poso. Dalam menghadapi konflik dalam negeri, pemerintah harus terus berupaya untuk menyelesaikan konflik tersebut melalui pendekatan dialog dan penanganan yang tepat. Meskipun belum semua konflik dapat diselesaikan sepenuhnya, upaya yang dilakukan oleh pemerintah menunjukkan komitmen untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di dalam negeri.