Ria, Amnesia Palsu dan Kebahagiaan yang Tersembunyi **
** Matahari pagi menyapa Shani dengan lembut, menerobos celah tirai kamar rumah sakit. Ia masih terjaga, menatap wajah Ria yang tertidur lelap di ranjang. Rasa khawatir masih menyelimuti hatinya, meski Ria sudah siuman dari pingsannya di teater JKT48. "Kak, kamu udah bangun?" bisik Shani, tangannya menggenggam erat tangan Ria. Ria membuka matanya perlahan, tatapannya kosong. "Kakak siapa?" tanyanya dengan suara lirih. Shani terkesiap. "Kamu lupa sama aku, Kak?" Ria menggeleng pelan. "Aku nggak ingat apa-apa. Aku siapa? Di mana ini?" Kabar Ria yang kehilangan ingatan membuat para member JKT48 berbondong-bondong menjenguknya. Gracia, Feni, Sisca, Indah, Marsha, dan Anin, sahabat-sahabat Ria, bergantian menghiburnya. Namun, Ria tetap tak mengenali mereka. "Ria, kamu harus semangat! Kita semua ada di sini buat kamu," kata Gracia, berusaha menyemangati Ria. "Siapa kalian?" tanya Ria, matanya masih kosong. Shani melihat kesedihan di wajah sahabat-sahabatnya. Ia tahu, Ria sedang berpura-pura amnesia. Ria ingin menguji seberapa besar kasih sayang mereka padanya. "Ria, kamu harus ingat! Kamu adalah anggota JKT48, kamu adalah adikku!" Shani berkata dengan suara bergetar. Ria menggeleng lagi. "Aku tidak ingat apa-apa. Aku hanya ingat satu orang, Shani. Dia kakakku." Shani tersenyum tipis. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang sedikit meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan beberapa orang lainnya," jawab Ria. Gracia mendekat ke Ria. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang! Kamu harus ingat semua kenangan kita!" "Aku tidak bisa, Gracia. Aku hanya ingat kamu, Feni, Sisca, Indah, Marsha, dan Anin. Kalian adalah sahabatku." Shani dan para sahabat Ria saling berpandangan. Mereka tahu, Ria sedang mengerjai mereka. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "Aku tidak bisa, Kak. Aku hanya ingat kamu dan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat siapa pun lagi." Shani menghela napas. Ia tahu, Ria sedang memainkan perannya dengan sempurna. Ia pun memutuskan untuk ikut bermain. "Ria, kamu harus ingat! Kamu harus ingat semua orang!" Shani berkata dengan suara yang semakin meninggi. "