Cahaya di Tengah Kegelapan **
Matahari terik menyinari jalanan kota yang penuh dengan hiruk pikuk. Debu beterbangan, asap kendaraan membumbung tinggi, dan suara klakson bergema di mana-mana. Di tengah keramaian itu, seorang pemuda bernama Daniel berjalan dengan langkah gontai. Wajahnya muram, matanya kosong, dan hatinya dipenuhi kekecewaan. Daniel baru saja kehilangan pekerjaan. Dia merasa terpuruk, putus asa, dan kehilangan arah. Dunia terasa gelap dan hampa. Dia bertanya-tanya, "Apakah ada harapan di tengah kegelapan ini?" Saat Daniel berjalan melewati sebuah taman, matanya tertuju pada seorang wanita tua yang sedang duduk di bangku taman. Wanita itu terlihat tenang dan damai, meskipun wajahnya berkerut dan rambutnya memutih. Daniel penasaran dan mendekatinya. "Maaf, Bu. Apakah boleh saya duduk di sini?" tanya Daniel. "Tentu, Nak. Silakan," jawab wanita tua itu dengan senyum ramah. Daniel duduk di samping wanita tua itu. Mereka terdiam sejenak, hanya suara burung berkicau yang memecah kesunyian. "Nak, kenapa wajahmu muram?" tanya wanita tua itu lembut. Daniel menceritakan semua masalahnya kepada wanita tua itu. Dia bercerita tentang kehilangan pekerjaannya, kekecewaan, dan rasa putus asa yang menyelimuti dirinya. Wanita tua itu mendengarkan dengan saksama. Setelah Daniel selesai bercerita, wanita tua itu berkata, "Nak, dunia ini memang penuh dengan kegelapan. Tapi, ingatlah bahwa di tengah kegelapan, selalu ada cahaya. Cahaya itu adalah kasih sayang, kebaikan, dan harapan." "Bagaimana saya bisa menemukan cahaya itu?" tanya Daniel. "Carilah cahaya itu di dalam dirimu," jawab wanita tua itu. "Nyatakan Yesus dalam dirimu. Biarkan kasih-Nya menerangi jalanmu. Biarkan kebaikan-Nya menjadi pedoman hidupmu. Dan biarkan harapan-Nya menjadi kekuatanmu." Daniel terdiam, merenungkan kata-kata wanita tua itu. Dia merasa ada sesuatu yang menyentuh hatinya. Dia mulai merasakan secercah harapan di tengah kegelapan. "Terima kasih, Bu," kata Daniel. "Kata-kata Anda telah memberi saya kekuatan." Daniel bangkit dari duduknya dan berjalan dengan langkah lebih tegap. Dia merasa lebih tenang dan lebih bersemangat. Dia menyadari bahwa dia tidak sendirian. Dia memiliki Yesus di dalam dirinya, dan kasih-Nya akan selalu menuntunnya. Daniel berjalan menuju rumahnya dengan hati yang penuh harapan. Dia tahu bahwa dia akan menghadapi masa depan dengan lebih berani. Dia akan menyatakan Yesus dalam dirinya, dan dia akan menjadi cahaya di tengah kegelapan. Pesan:** Kisah ini mengingatkan kita bahwa di tengah kesulitan dan kegelapan, selalu ada cahaya. Cahaya itu adalah kasih sayang, kebaikan, dan harapan yang datang dari Yesus. Dengan menyatakan Yesus dalam diri kita, kita dapat menemukan kekuatan dan keberanian untuk menghadapi segala tantangan hidup.