Kejayaan dan Kepedulian Kerajaan Tidore
Kerajaan Tidore adalah salah satu kerajaan yang berperan penting dalam sejarah Nusantara. Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana kerajaan ini mengalami perubahan menjadi kerajaan bercorak Islam dan mengalami masa keemasan di bawah kepemimpinan Sultan Nuku. Selain itu, kita juga akan melihat bagaimana kerajaan ini menunjukkan sikap kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Raja pertama Tidore, Sahajati, adalah saudara dari Mashur Malamo, raja pertama Kerajaan Ternate. Pada awalnya, Tidore bukanlah kerajaan yang beragama Islam. Namun, dengan masuknya Ciriliyati dengan gelar Sultan Jamaluddin sebagai penguasa Tidore, kerajaan ini berubah menjadi kerajaan bercorak Islam. Hal ini menunjukkan sikap kepedulian kerajaan terhadap agama dan kepercayaan masyarakatnya. Pada masa kepemimpinan Sultan Al-Mansur, Tidore mengalami pengaruh asing yang masuk ke Maluku Utara. Bangsa Spanyol datang ke Tidore dan diterima dengan baik. Namun, persaingan antara Spanyol dan Portugis untuk mempengaruhi kawasan timur Nusantara membuat situasi semakin panas. Akhirnya, perjanjian damai tercapai antara Tidore, Spanyol, dan Portugis. Dalam perjanjian ini, Tidore setuju untuk menjual semua hasil rempah-rempahnya hanya kepada Portugis dengan harga yang sama seperti yang dibayarkan Portugis kepada Ternate. Hal ini menunjukkan sikap kepedulian kerajaan terhadap perdagangan dan hubungan dengan bangsa asing. Masa keemasan Kerajaan Tidore terjadi pada awal abad ke-19 di bawah kepemimpinan Sultan Nuku. Sultan Nuku berhasil memperluas wilayah kekuasaan Tidore hingga ke Papua bagian Barat, Kepulauan Kei, Kepulauan Aru, bahkan sampai Kepulauan Pasifik. Selain itu, Sultan Nuku juga berhasil menyatukan Ternate dan Tidore untuk menghadapi penjajah Belanda yang dibantu oleh Inggris. Keberhasilan ini menunjukkan sikap kepedulian kerajaan terhadap persatuan dan perlawanan terhadap penjajah. Selama masa kejayaannya, Kerajaan Tidore juga meninggalkan peninggalan bersejarah yang masih dapat kita saksikan hingga saat ini. Salah satunya adalah Istana Kerajaan Tidore yang merupakan salah satu seni bangunan yang terkenal. Selain itu, Masjid Sultan Tidore juga menjadi bukti kepedulian kerajaan terhadap agama dan kebutuhan spiritual masyarakatnya. Dalam kesimpulan, Kerajaan Tidore adalah kerajaan yang mengalami perubahan menjadi kerajaan bercorak Islam dan mengalami masa keemasan di bawah kepemimpinan Sultan Nuku. Selain itu, kerajaan ini juga menunjukkan sikap kepedulian terhadap agama, perdagangan, persatuan, dan kebutuhan spiritual masyarakatnya. Peninggalan bersejarah seperti Istana Kerajaan Tidore dan Masjid Sultan Tidore juga menjadi bukti kejayaan dan kepedulian kerajaan ini.